Tiga mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) telah berhasil meraih kemenangan yang luar biasa dalam Brawijaya Student Conference yang diselenggarakan pada 25 Agustus sampai 20 Oktober 2023. Furaihan Kamyl Arnazaye, Adinda Puspita Ningrum, dan Rizky Indrayanto berhasil menyabet Juara 1 dengan menyuarakan isu kesejahteraan nelayan muda Indonesia di tengah potensi kekayaan laut yang besar di negara ini.

“Indonesia, yang memiliki garis pantai terbesar kedua di dunia, seharusnya memiliki kesejahteraan penduduk yang sebanding dengan potensi kekayaan laut yang dimilikinya. Namun, sayangnya, pemanfaatan potensi kekayaan laut tersebut masih jauh dari optimal. Hal ini telah mendorong semangat tim kami untuk mencari solusi yang dapat menghubungkan potensi kekayaan laut dengan kesejahteraan penduduk,” kata Furaihan.

Penelitian yang dilakukan ketiganya menunjukkan bahwa intervensi sosial, kewirausahaan, dan pengalaman secara bersama-sama memiliki korelasi positif dan signifikan terhadap kesejahteraan nelayan. Berdasarkan temuan ini, ketiganya mengusulkan program pemberdayaan sosial yang berbasis pengalaman dan kewirausahaan bagi nelayan muda di Indonesia, yang dinamakan Program Pemberdayaan dan Inovasi untuk Peningkatan Kesejahteraan dan Aksi Kewirausahaan bagi Masyarakat Pesisir (PIPA Pesisir).

“PIPA Pesisir adalah program periodikal di tingkat nasional yang akan dilaksanakan di berbagai pantai di Indonesia secara bergilir. Program ini melibatkan tiga pemangku kepentingan utama dalam model kolaborasi triple helix, yaitu pemerintah, akademisi, dan sektor swasta. Melalui analisis menggunakan model SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound), hasil menunjukkan bahwa Program PIPA Pesisir telah memenuhi kriteria SMART, sehingga program ini siap untuk dijalankan,” ungkap Adinda.

Kemenangan mahasiswa FIA UI dalam Brawijaya Student Conference ini mempertegas komitmen mereka dalam mengupayakan peningkatan kesejahteraan nelayan muda Indonesia melalui program inovatif PIPA Pesisir. Ide kreatif tersebut dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah yang dikumpulkan dalam babak penyisihan. Setelah itu, ketiganya masuk ke tahap final yaitu tahap presentasi final.

“Selama satu minggu sejak pengumuman finalis hingga hari presentasi kami “mempercantik” presentasi sehingga tidak hanya enak untuk dilihat tetapi substansi yang ada pada artikel kami tersampaikan dengan efektif. Alhasil, saat presentasi kami sampaikan dengan lancar dan pertanyaan dari juri kami jawab dengan baik. Kami bertiga sudah mulai mempersiapkan diri dengan membaca banyak materi dan berdiskusi selama tiga bulan untuk mengangkat isu ini,” ungkap Adinda.

Rizky mengungkapkan ketiga menghadapi tantangan positif selama mengikuti lomba ini. Tantangan paling besar yang dihadapi adalah menyatukan berbagai pandangan agar menjadi satu visi. Namun karena tantangan tersebut, kata Rizky, ketiganya menyadari bahwa berdiskusi aktif dan melihat perspektif lain dari orang yang memiliki pandangan berbeda merupakan hal yang sangat penting dan vital untuk seorang mahasiswa.

“Menurut saya, keunggulan yang bisa membawa kami menang, lebih ke dukungan lingkungan akademik dari FIA, sih. Terdapat dukungan dan kontribusi pemikiran dari dosen-dosen FIA dan kakak tingkat dalam perumusan artikel kami yang pada akhirnya membuat kami berhasil memenangkan lomba tersebut,” kata Rizky.

Sebagai informasi, Brawijaya National Student Conference (Brawscon) 2023 merupakan salah satu program kerja dari Kementerian Riset, Penalaran dan Inovasi EM UB 2023 yang berbentuk wadah kompetisi bagi mahasiswa/i D3/D4/S1 seluruh universitas yang ada di Indonesia yang bergerak di bidang karya tulis ilmiah. Tujuan diadakannya kompetisi ini untuk menguatkan pemahaman mahasiswa dalam tema penguatan kebijakan wirausaha pada mahasiswa dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang nantinya dipublikasikan melalui karya tulis ilmiah.

Di dalam kompetisi Brawscon nantinya akan ada 4 tahapan yaitu, tahap pertama pengumpulan berkas, tahap kedua seleksi berkas oleh juri, tahap ketiga final yang berupa presentasi karya tulis ilmiah, dan tahap keempat yaitu seminar yang akan dilaksanakan secara hybrid di Universitas Brawijaya.

“Tema yang kami angkat dalam lomba ini adalah mengenai kesejahteraan nelayan muda berbentuk kewirausahaan sebagai upaya dalam peningkatan taraf hidup masyarakat tetapi tetap mengadopsi nilai-nilai masyarakat itu sendiri. Melalui kewirausahaan nelayan bisa sejahtera, berdaya saing, dan mandiri. Kami berharap dengan karya ini, kami dapat sedikit berkontribusi untuk kesejahteraan nelayan di Indonesia. Kemenangan sejati berasal dari kemenangan untuk melawan rasa malas terhadap diri sendiri,” tutup Furaihan.