Prof. Dr. Haula Rosdiana, M.Si merupakan Guru Besar di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) dan merupakan Profesor Perpajakan pertama wanita di Indonesia. Prof. Haula dikenal dengan berbagai partisipasinya dalam penyusunan kebijakan perpajakan seperti Pajak Air Bersih, Pajak Bumi dan Bangunan, dan lainnya.

Prof. Haula menekankan bahwa kebijakan perpajakan dilihat hanya sekedar melihat regulasi undang-undang tetapi bagaimana melihat pajak juga sebagai instrumen sosial politik engineering. Ilmu pajak pajak merupakan ilmu yang tidak ada matinya dan terus akan berkembang.

“Untuk mendesain atau mengevaluasi kebijakan suatu industri, kita harus meneliti
industri tersebut agar mengetahui bagaimana perlakukan pajak yang tepat untuk industri tersebut sehingga tercapai keseimbangan antara industri ini terus tumbuh terus berkembang dengan negara punya penerimaan yang memadai. Yang terjadi adalah orang tidak punya passion yang cukup untuk tadi untuk melihat kebijakan itu dengan memahami dulu industrinya sehingga seringkali terjadi mismatch,” kata Prof. Haula.

Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Haula pada acara “Bincang Bareng Prof. Dr. Haula Rosdiana, Guru Besar Kebijakan Pajak Pertama di Indonesia” di channel Youtube Dewan Guru Besar Universitas Indonesia pada 31 Mei 2023.

Prof. Haula sendiri sangat akrab dengan kegiatan membaca. Kebiasaan membaca ini Ia peroleh sejak kecil berkat sang ayah yang dulu sering mengajak Prof. haula ke toko buku. Selain membaca, ia juga diajarkan untuk memiliki kasih kepada orang banyak yang ia peroleh dari hasil ajra Ayah dan Ibunya.

“Mama saya juga orang yang sangat pengasih. Saya ingat dulu bagaimana mama berjuang untuk kami supaya bisa kuliah . Saat ini, Mama itu tinggal dengan saya dan Bapak sudah meninggal udah pada tahun 1997. Bapak menamakan saya Haula supaya jadi perempuan yang tegar, kan artinya daya power gitu ya,” katanya.

Profesor Perpajakan pertama wanita di Indonesia ini rupanya memiliki cita-cita ahli rekayasa genetika, namun ia mengikuti nasehat dari sang ibu untuk mengambil jurusan Ilmu Administrasi Fiskal yang sebelumnya berada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI. “Intuisinya itu buat saya hikmah dari ibu ya. Beliau juga sebenarnya tidak tahu tetapi kayak visioner betul karena mengarahkan saya mengambil prodi fiskal,” ungkapnya.

Saat ini Prof. Haula berfokus pada penerapan Tri Dharma untuk menyiapkan generasi selanjutnya untuk menjadi ahli perpajakan. Pasalnya, kata Prof. Haula, ilmu perpajakan merupakan ilmu yang tidak pernah mati dan Indonesia terus membutuhkan sosok ahli pajak yang kompeten dan berkualitas. “Sebagai seorang ibu, sebagai seorang istri, sebagai seorang menantu, dan sebagai seorang nenek, saya harus alokasikan waktunya secara optimal,” katanya.

Untuk kedepannya, Prof. Haula berkomitmen untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ia pegang hingga saat ini.

 

Sumber: Wawancara dalam program Podcast Dewan Guru Besar UI, dapat disaksikan pada link https://youtu.be/1rZPMM6uL0o