Peran Aktor Non-Pemerintah dalam Tata Kelola

[fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]DEPOK. Pusat Kajian Governansi, Kebijakan Publik dan Bisnis (PUSKA) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) mengadakan Mini Lecture dengan judul “The Role of Non-State Actors in Sustainability Governance”. Pembicara dalam kegiatan ini yaitu Public Administration and Policy Group Wageningen University and Research (WUR) Belanda, Dr. Otto Hospes. Dalam kunjungan pada Rabu (18/7), Hospes menyumbangkan experts’ opinion terhadap riset-riset PUSKA dan beliau menjadi pembicara dalam Mini Lecture dengan judul “The Role of Non-State Actors in Sustainability Governance”.

Dalam presentasinya, Hospes dan Institut Riset dan Ekonomi, Dr. Pantja Pramudya menjelaskan peran keterlibatan aktor non-pemerintah dalam tata kelola untuk mendukung keberlanjutan sustainability governance dalam pembangunan sektoral. Dengan mengambil kasus sektor kelapa sawit di Indonesia, peran masyarakat sipil dan organisasi internasional, organisasi non-pemerintah, perusahaan minyak kelapa sawit dan perwakilan PBB.

“Hasil interaksi para aktor non-pemerintah dan pemerintah dalam industri kelapa sawit sayangnya berujung pada hubungan yang tidak produktif (chaotic and competitive) dan bukan hubungan positif (dynamic and constructive) seperti yang diharapkan. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh isu kedaulatan negara dan kepentingan nasional atas sektor industri kelapa sawit,” kata Hospes.

Namun demikian, kerjasama pemerintah Indonesia dan swasta di sektor kelapa sawit tidak selalu berbuah negatif. Hospes menyinggung bahwa “Nilai ekspor kelapa sawit Indonesia menunjukkan trend meningkat karena kerjasama yang baik antara pemerintah dengan sektor swasta”.

Dalam kerangka keterlibatan peran aktor pemerintah dan non-pemerintah, Dr. Otto Hospes memberikan respon positif terhadap kegiatan penelitian yang dilakukan PUSKA mengenai interaksi para aktor di sektor perbankan. Pada kesempatan ini, beberapa kegiatan akademik seperti riset bersama, Klinik Penulisan Ilmiah, maupun Visiting Scholar, telah dijajaki dan akan dilanjutkan oleh PUSKA dengan Dr. Otto Hospes. (EM)
[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]