Senin (20/12), Departemen Ilmu Administrasi Negara FIA UI menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat yang berjudul “Pengenalan MoU dan HaKI” di Desa Megamendung Jaya. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi aktif FIA UI untuk mendukung BUMDes Megamendung Jaya, sehingga dapat terus melakukan upaya perbaikan, utamanya berkaitan dengan basis legal formal yang mereka miliki.

Dalam upaya membangun perekonomian Desa Megamendung Jaya, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Megamendung Jaya tengah melakukan sejumlah upaya penguatan internal. Dengan berbagai aset yang telah dimiliki, seperti perkebunan kopi, klinik BUMDes, dan juga berbagai usaha lainnya.

Direktur BUMDes Megamendung Jaya, M. Yusuf Solihatul S.I.Kom., M.Si, mengatakan bahwa BUMDes Megamendung Jaya kini tengah memperjuangkan Hak Kekayaan Intelektual mengenai salah satu BUMDesnya, yaitu Kopi Megamendung. Tidak hanya itu, upaya penguatan BUMDes juga disinergikan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.

Oleh sebab itu, penguatan BUMDes menjadi salah satu faktor kunci dalam pencapaiannya, dan membutuhkan suatu upaya yang terintegrasi. Hal ini menjadi perhatian utama Ketua Tim Pengabdi Masyarakat Departemen Ilmu Administrasi Negara FIA UI, Dr. Teguh Kurniawan, M.Sc. “Dewasa ini, Pertumbuhan Desa berasal dari Penguatan Potensi Desa itu sendiri. BUMDes, merupakan salah satu instrumen yang vital dalam mencapai pertumbuhan tersebut. Oleh sebab itu, penguatan BUMDes perlu dilakukan, utamanya bagaimana penguatan atas potensinya, sinergi potensi tersebut dengan SDGs, termasuk di dalamnya bagaimana perencanaan dan dokumen legal pendukungnya,”ujarnya.

Upaya perjuangan HaKI oleh BUMDes Megamendung Jaya dilakukan dengan menggandeng sejumlah aktor. Salah satunya adalah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, utamanya Departemen Ilmu Administrasi Negara. Melalui kolaborasi yang dilakukan, Departemen Ilmu Administrasi FIA UI menghadirkan salah satu pakar Hukum Administrasi Negara, Dr. Ima Mayasari, M.H., untuk memberikan pelatihan mengenai penyusunan Memorandum of Understanding (MoU), termasuk di dalamnya jenis-jenis perjanjian, dan tentunya Hak Kekayaan Intelektual. Hal ini juga menjadi momentum bagi Departemen Ilmu Administrasi Negara FIA UI untuk terus berkontribusi bagi bangsa dan negara, terlebih, bagi Desa Megamendung Jaya.

Para pengurus BUMDes mendapatkan pemahaman mengenai esensi dari suatu penyusunan MoU, menjaga komitmen perjanjian, termasuk di dalamnya meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi penyalahgunaan perjanjian. Dr. Ima Mayasari, M.H. memimpin diskusi untuk bertukar pengalaman mengenai lika-liku pendaftaran HaKI, serta upaya mencari solusi bagi HaKI Kopi Megamendung, sehingga dapat mendorong inisiasi dan kepekaan terhadap HaKI. Selain itu, diskusi ini juga memperkenalkan sejumlah Kekayaan Intelektual lainnya seperti Paten, Merek, dan Rahasia Dagang sebagai bentuk pengayaan bagi BUMDes Megamendung Jaya.

Sesi penguatan BUMDes Megamendung Jaya kemudian dilanjutkan pada Selasa (21/12) dengan menghadirkan Dra. Afiati Indri Wardani, M.Si untuk membahas mengenai Sustainable Development Goals (SDGs) Desa. Pembahasan dimulai dengan memperkenalkan kembali mengenai konten SDGs, bagaimana peran Desa dalam pencapaian SDGs, serta bagaimana Desa dapat bersifat kontributif bagi Negara, bahkan bagi Dunia. 18 Poin SDGs Desa dikupas tuntas oleh Dra. Afiati Indri Wardani bersama perangkat BUMDes, utamanya guna merumuskan bagaimana BUMDes dapat berkontribusi bagi pencapaian SDGs Desa. Melalui sesi ini, semakin ditemukan fungsi-fungsi strategis BUMDes dalam mencapai SDGs Desa Megamendung Jaya.

Terakhir, dalam rangka memperkuat BUMDes dalam mencapai SDGs maupun penyelesaian berbagai permasalahan yang dihadapi BUMDes, Marcel Angwyn, S.I.A., MPA memberikan pelatihan mengenai penyusunan rencana aksi (action plan).

Dalam sesi tersebut, dibahas secara mendalam bagaimana penggunaan Logical Framework Approach (Pendekatan Kerangka Logis) dalam membedah rupa-rupa permasalahan yang dihadapi oleh BUMDes, termasuk di dalamnya merumuskan rencana aksi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Para pengurus BUMDes juga melakukan simulasi penggunaan pendekatan kerangka logis, dalam hal ini memilih satu masalah rill yang dihadapi oleh BUMDes, dan diminta untuk menyusun rencana aksi dalam menuntaskan permasalahan tersebut. Melalui simulasi ini, para pengurus BUMDes mendapatkan gambaran, bagaimana organisasi internasional seperti World Bank (Bank Dunia) maupun Asia Development Bank (Bank Pembangunan Asia) dapat secara efektif memilih masalah dan menyelesaikannya.