Birokrasi pemerintahan desa yang prima tentu tidak terlepas dari penyelenggaraan pelayanan publik bagi masyarakatnya. Kecamatan Nagrak, beberapa waktu lalu menjadi salah satu kecamatan percontohan karena performa pelayanan publik melalui BUMDESnya. Tim Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Klaster Collaborative Governance and Dynamic Public Services (CGDPS) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) mengadakan Pertemuan Pendahuluan terkait Rencana Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi.

Di bawah pimpinan Prof. Dr. Amy Yayuk Sri Rahayu, M.Si selaku Ketua Klaster Collaborative Governance & Dynamic Public Services (CGDPS) bersama 6 Anggota lainnya mengunjungi beberapa desa di Kecamatan Nagrak untuk menjalin kolaborasi dan kerjasama tersebut kedepannya.

“Dalam pertemuan pendahuluan ini, kita akhirnya menghasilkan tiga rencana aksi kegiatan pengabdian masyarakat yang akan dilakukan yang pertama adalah Riset dan Pengabdian Masyarakat terkait Penurunan Stunting, bekerjasama dengan FKM UI. Desa Balekambang menjadi salah satu desa yang berhasil menurunkan prevalensi angka stunting di desanya secara signifikan,” kata Prof. Dr. Amy.

Hal ini, kata Prof. Dr. Amy, menarik untuk diteliti, khususnya terkait intervensi kebijakan yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting tersebut. Selain itu, pendampingan dan sosialisasi lebih lanjut seputar penurunan stunting akan dilakukan bersama dengan FKM UI.

Lebih lanjut, Prof. Dr. Amy menjelaskan hasil kedua yakni Riset dan Pengabdian Masyarakat terkait pembuatan Aplikasi Integrasi Data Desa, bekerjasama dengan FASILKOM. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Kecamatan Nagrak adalah masih tersebarnya data desa dan masih belum terkonversi secara digital. Masalah tersebut mendorong Tim CGDPS untuk menginisiasi aplikasi yang dapat mengintegrasikan data-data tersebut.

“Terakhir, hasil ketiga adalah Riset dan Pengabdian Masyarakat terkait Praktik Terbaik Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Kecamatan Nagrak, bekerjasama dengan Klaster lain di FIA UI. Kecamatan Nagrak terkenal dengan prestasinya sebagai kecamatan yang memiliki BUMDES Percontohan. Selain kepemilikannya yang unik; dalam bentuk joint ownership yang juga merupakan hasil kolaborasi 10 Desa,” ungkapnya.

BUMDES tersebut hingga saat ini mampu menghasilkan profit yang sangat besar hingga miliaran rupiah. Praktik baik tersebut menarik untuk didalami dan dijadikan studi lebih lanjut sebagai salah satu contoh success story tata kelola BUMDES di Indonesia. Tindaklanjut pertemuan pendahuluan ini akan diteruskan dengan rapat koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder terkait sesuai tercantum di atas.

Sebagai informasi, Kecamatan Nagrak secara geografis berada di sebelah utara dari kantor Pemerintah Kabupaten Sukabumi dengan radius 69km dari arah Ibukota Jakarta. Kecamatan Nagrak terdiri dari 10 Desa ; Babakan Panjang, Balekambang, Cihanyawar, Cisarua, Darmareja, Girijaya, Kalaparea, Nagrak Selatan, Nagrak Utara, dan Pawenang.

Sebagai infomasi, acara ini berlangsung pada Kamis, 9 Maret 2023. Dalam cara ini turut hadir Drs. Kusnar Budi Handaka, M.Bus; Nidaan Khafian, S.Sos, M.A; Dra. Afiati Indri Wardani, M.S; Syifa Amania Afra.