Collaborative Governance yang meningkatkan keterlibatan sektor publik dengan privat serta masyarakat, kerjasama internasional yang menguat, perkembangan ekonomi yang maju, dan pemerintahan yang efektif-efisien akan mengantarkan Indonesia menuju pembangunan yang berkelanjutan (SDGs 2030).

Hal ini disampaikan Dekan FIA UI Prof. Eko Prasojo pada pembukaan International Conference on Administrative Science, Policy, and Governance Studies (ICASPGS) 2017 di Hotel Margo, Depok, Senin (30/10/2017).

Menurutnya, dengan adanya tukar gagasan melalui konferensi tersebut, ide dan gagasan kolaborasi dapat saling bertemu dan mampu memberikan sumbangsih yang baik bagi tata kelola pemerintahan Indonesia.

“Saya harap konferensi ini dapat memberikan hadirin sebuah petunjuk tentang siapa dan apa yang ingin ditanyakan, dan dimana anda akan pergi ketika kapanpun anda ingin memulai inisiasi baru dari tata kelola pemerintahan yang kolaboratif karena ide dan inovasi sangat mungkin muncul dari mana saja dan dari siapa saja pada konferensi ini,” ujarnya.

Kemudian, Deputi Bidang SDM dan Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB) Dr. Ir. Setiawan Wangsaatmaja juga menambahkan bahwa saat ini KemenpanRB telah mendukung dan mengimplementasikan konsep reformasi birokrasi melalui tiga target, yaitu pemerintahan yang bersih dan akuntabel, efektif-efisien, dan kualitas pelayanan yang baik.

“Kami memulai dengan melakukan penguatan terhadap manajemen performa pada sektor publik, restrukturisasi institusi organisasi pemerintahan, mengembangkan e-Government, menguatkan Manajemen Sumber Daya Manusia pada sektor publik, meningkatkan kualitas dari pelayanan publik, dan transparansi pada seleksi PNS,” terang Setiawan.

Setelah itu, Pakar Tata Kelola Pemerintahan dari Korea Selatan Prof. Heungsuk Choi juga menambahkan bahwa tata kelola pemerintahan yang baik mampu memperkecil permasalahan performance gap dalam tata kelola pemerintah.

“Tiga strategi yang dapat diterapkan, seperti pemerintahan yang komunikatif dan transparan, pemerintahan yang mumpuni, dan pemerintahan yang berorientasi pada pelayan publik.

Diketahui, konferensi internasional ICASPGS 2017 yang berlangsung selama 2 hari ini dihadiri oleh kurang lebih 150 orang, baik domestik maupun internasional, serta menghadirkan pakar administrasi dari berbagai universitas ternama di dunia.