[fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ layout=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding_top=”” padding_right=”” padding_bottom=”” padding_left=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none” last=”no” hover_type=”none” link=”” border_position=”all”][fusion_text columns=”” column_min_width=”” column_spacing=”” rule_style=”default” rule_size=”” rule_color=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=””]

Bidang Ilmu Administrasi merupakan tempat utama kajian organisasi dan kebijakan, yang tidak memandang organisasi privat dan publik sebagai kotak hitam. Dalam hal ini Ilmu Administrasi mengkaji dinamika internal organisasi privat dan publik sebagai instrumen utama pemecahan problem kemasyarakatan yang sama pentingnya dengan mekanisme pasar, altruisme maupun positive anarchy. Cakupan Kajian Ilmu Administrasi selain dinamika internal organisasi privat dalam kaitannya dengan produksi dan distribusi barang dan jasa privat, juga mengkaji dinamika internal organisasi publik dalam kaitannya dengan produksi dan konsumsi barang dan jasa publik, serta faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi dinamika kedua organisasi ini. Faktor eksternal ini dapat berupa faktor politik, sosial dan budaya, hukum, teknologi, informasi maupun perkembangan global lainnya. Hal ini menjadikan Ilmu Administrasi tumbuh menjadi disiplin ilmu yang kendatipun bersifat interdisipliner, memiliki wilayah dan metode kajian yang mandiri dan sejajar dengan disiplin ilmu-ilmu sosial lainnya.

Karakteristik yang membedakan profil lulusan sarjana maupun pascasarjana Fakultas Ilmu Administrasi UI dengan fakultas lain adalah dihasilkannya lulusan yang mampu menyusun dan menganalisis kebijakan (policy) baik pada tataran makro, meso dan mikro dari suatu organisasi. Tuntutan organisasi publik maupun privat dalam meningkatkan daya saing organisasi menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh perguruan tinggi.

Selain itu, semakin dekatnya irisan dan hubungan antara sektor publik (pemerintah) dan sektor privat (swasta) dimana dibutuhkan pemahaman yang mendalam di antara disiplin ilmu administrasi negara dan administrasi niaga. Sebagai contoh, kemajuan ilmu new public management yang mengadopsi penerapan prinsip-prinsip tata kelola sektor privat pada sektor publik menjadikan semakin hilangnya sekat antara dua disiplin ilmu tersebut. Penerapan konteks tersebut misalnya pada kebijakan Pemerintah Republik Indonesia mengenai agenda Reformasi Birokrasi (RB). Salah satu dari sekian program RB tersebut misalnya pengubahan berbagai mekanisme Rekrutmen dan Seleksi dengan merit sistem, Penilaian Kinerja Berbasis Hasil, dan Pemberian Remunerasi berdasarkan performa kerja.

Relasi dua sektor tersebut semakin diperkuat dengan ilmu administrasi fiskal. Administrasi fiskal akan menjembatani kebutuhan proses penyusunan strategi kebijakan pendanaan dan pembelanjaan baik organisasi publik maupun privat beserta aturan yang mempengaruhi hubungan sektor publik dan privat.

Dinamika perubahan lingkungan seperti globalisasi, emerging market economy, masifnya perkembangan teknologi informasi, menjadi variabel lain yang harus diperhatikan organisasi untuk dapat menjamin sustainability dan tingkat competitiveness-nya di tataran nasional, regional maupun internasional. Situasi ini juga yang menjadi salah satu karakteristik pembeda Fakultas Ilmu Administrasi dengan fakultas lain. Lulusan Fakultas Ilmu Administrasi diharapkan mampu mengelaborasi berbagai dinamika tersebut, dan memberikan analisis dan sintesis yang dijadikan dasar untuk membuat suatu kebijakan dan keputusan organisasi.

[/fusion_text][/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]