Perencanaan keuangan merupakan hal yang sederhana namun krusial yang harus dimiliki dan dilakukan oleh setiap pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Perencanaan keuangan sendiri merupakan proses untuk mencapai tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara terintegrasi dan terencana.

“Perencanaan keuangan ini memiliki berbagai manfaat yang sangat penting bagi Bapak/Ibu pelaku UMKM. Manfaat perencanaan keuangan diantaranya adalah memproduktifkan aset, mencapai dan mempertahankan kesejahteraan hidup, memberikan keyakinan terhadap keputusan keuangan serta perencanaan keuangan, pengusaha mencapai tujuan, serta meminimalisir risiko keuangan,” kata Ikhwan selaku Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI).

Ikhwan menjelaskan hal tersebut dalam Pengmas yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia dalam kerja sama triple helix: Pemerintah Kota Depok, Bank BJB, Biro Klasifikasi Indonesia, dan Permodalan Nasional Madani. Kegiatan Pengmas ini berlangsung pada Senin, 6 Desember 2022 di Ruang Terapung Universitas Indonesia. Acara ini diketuai oleh Dr. Andreo Wahyudi Atmoko bersama Satrio Budi Adi, SE, M.Si selaku dosen FIA UI.

Andreo menyebut program ini merupakan langkah untuk membantu para pelaku UMKM di Kota Depok mampu bertahan bahkan berkembang ditengah gempuran masalah ekonomi nasional. Ia berharap acara Pengmas ini dapat membantu para pelaku UMKM untuk dapat membuat perencanaan keuangan dengan tepat.

Lebih lanjut, Ikhwan memaparkan bahwa prinsip perencanaan keuangan diantaranya adalah disiplin pencatatan keuangan, memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, memiliki dana cadangan, membuat anggaran vs aktual, membuat skala prioritas, membuat skenario terbaik normal dan terburuk untuk bisnis, diversifikasi dan ekspansi usaha,

“Pembayaran terlambat, kurangnya literasi keuangan, perkiraan penjualan yang terlalu tinggi, tidak menyimpan cadangan kas merupakan tantangan terbesar dalam arus kas dan keuangan yang biasa dihadapi oleh pelaku UMKM. Oleh karena itu, perlu sebuah strategi untuk mengatur cash flow usaha yakni membuat perencanaan keuangan dengan tepat, utamakan pembayaran didepan, pastikan cash in lebih besar daripada cash out, pisahkan rekening pribadi dan rekening usaha, lakukan dengan komitmen yang kuat, alokasikan keuntungan dengan baik, dan terakhir buatlah laporan cash flow dengan teliti,” tambah Reza.

Tidak hanya mengenai perencanaan keuangan, dalam Pengmas ini para pelaku UMKM yang hadir diberikan pendampingan dalam Pembukuan Sederhana dan Pencatatan bagi UMKM. UMKM dalam mengelola usaha, kata Reza, harus dapat mengelola keuangan dengan membuat catatan atas setiap penerimaan dan pengeluaran uang, pembelian dan penjualan barang. Catatan dibuat agar dapat diketahui berapa keuntungan usaha, berapa penjualan yang diperoleh.

“Pembukuan bagi pelaku UMKM dapat berguna untuk dapat menyampaikan informasi yang berguna untuk perencanaan bisnis, mengetahui posisi keuangan usaha, memberikan gambaran neraca perusahaan, mempermudah perhitungan pajak usaha yang perlu dilaporkan, dan menyediakan informasi data mengenai kinerja usaha. Untuk membuat laporan bisnis atau usaha yang Bapak/Ibu jalankan ikutilah langkah ini yaitu mencatat semua transaksi yang terjadi pada bisnis Bapak/Ibu, mengumpulkan bukti transaksi, jangan lupa untuk membuat laporan keuangan Bapak/Ibu,” kata Reza dari FIA UI menutup sesi diskusi.

Acara Pengabdian Masyarakat untuk UMKM Depok ini ditutup dengan pendampingan dalam dalam Implementasi Akuntansi pada Aplikasi SI APIK (Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan). Perlu diketahui, acara ini dihadiri oleh 70 pelaku UMKM Depok. FIA UI berkerjasama dengan Pemkot Depok untuk memberikan dampingan keuangan pada UMKM Kota Depok. Pendampingan berupa penjelasan dan asistensi kepada pelaku UMKM untuk perencanaan keuangan dan pembukuan serta pencatatan keuangan dan aset UMKM di Kota Depok.