Peluncuran Program Pembiayaan Berbasis Digital oleh Terasmitra dengan Dukungan Fakultas Ilmu Administrasi UI
Sebagai salah satu kontribusi pada Sustainable Development Goals (SDGs) 8 (Decent Work and Economic Growth), SDG 10 (Reduce Inequalities), dan SDG 17 (Partnerships for the Goals), Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia mendukung Terasmitra dalam pengembangan strategi inklusi pembiayaan para Mitra yang tersebar di daerah-daerah Sumatra, Jabodetabek, Jawa Tengah dan Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan serta Sulawesi (Gorontalo). Strategi ini dituangkan dalam bentuk aplikasi pembiayaan tertutup – TM Fund – yang dikembangkan oleh Media Cipta Informasi dengan dukungan pendanaan dari Global Environment Facility – Small Grant Programmes (GEF SGP) dan diluncurkan pada hari Senin, 1 November 2021.
“FIA menginisiasi evidence-based development strategy dengan melakukan kajian mengenai kebutuhan dan profil pembiayaan dari para mitra Terasmitra. Berdasarkan hasil kajian, FIA bekerjasama dengan Media Cipta Informasi membangun aplikasi (tertutup/tidak untuk umum) penyaluran dana Terasmitra kepada para mitra yang membutuhkan. Selama satu tahun terakhir, program aplikasi beserta manajemennya telah diuji cobakan secara tertutup dengan hasil yang positif,” kata Dekan FIA UI Prof. Chandra Wijaya dalam Acara Peluncuran tersebut.
Ibu Yani Witjaksono, Direktur Yayasan Bina Usaha Lingkungan, menyampaikan bahwa “Kelembagaan dan Tata Kelola yang Baik merupakan dua isu strategis yang perlu dikembangkan oleh TM Fund untuk meningkatkan kinerjanya di masa mendatang. Pembagian yang jelas antara pengelola TM Fund dan organisasi Terasmitra dan tersedianya tenaga-tenaga trampil dan profesional menjadi kunci bagi keberhasilan TM Fund menjadi solusi bagi mitra-mitranya. Inisiatif ini sangat baik, perlu didukung dan merupakan upaya cerdas dalam mengatasi permasalahan para Mitra”.
Terasmitra merupakan salah satu organisasi wirausaha sosial yang banyak merangkul komunitas lokal di berbagai provinsi di Indonesia. Salah satu kendala yang dihadapi oleh komunitas lokal adalah pembiayaan untuk dapat melakukan efisiensi produksi, pemasaran dan distribusi barang dan jasa sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar global dan pasar dalam negeri. Selama ini hambatan yang dihadapi komunitas karena tidak ada jaringan, tidak ada akses finansial dan tidak punya akses pasar yang mendasari adanya kebutuhan sistem microfinance yang akan dibuat untuk membantu pembiayaan bagi komunitas/para mitra dan dapat membantu Terasmitra bertransformasi menjadi Lembaga Keuangan Sosial.
Manfaat yang diharapkan dalam TM Fund ini yaitu pertama, perlindungan lingkungan secara tidak langsung karena aplikasi pembiayaan digunakan untuk membantu komunitas yang bergerak di bidang usaha untuk perlindungan lingkungan. Kedua, keseimbangan alam (ekologis, biologis) karena aplikasi pembiayaan digunakan untuk membantu komunitas yang bergerak di bidang usaha untuk keseimbangan alam. Ketiga, manfaat ekonomi bagi keberlangsungan usaha komunitas yang terbantu dengan pembiayaan yang diberikan. Keempat, kesejahteraan masyarakat yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat karena menyerap tenaga kerja dengan keberlangsungan usaha komunitas yang terbantu dengan pembiayaan yang diberikan.