Mahasiswa FIA UI Perkenalkan Aplikasi Pemilu Digital dalam PIMNAS 2018

Tim mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) membuat Sitem Pemilihan Desa (SIMPELDes) sebagai solusi dalam pemilihan kepala desa yang lebih efisien dan transparan. Ketiga mahasiswa yang menemukan SimpelDes yakni Mujahidin Yusuf, Dyah Ayu Febriani, dan Nafisah Nadjib. Didampingi oleh Dosen FIA UI, Nidaan Khafian mereka mempresentasikan SIMPELDes dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2018 di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), 28 Agustus – 2 September 2018.

Ketua tim, Mujahidin mengatakan ide awal muncul dari keresahan melihat banyaknya mahasiswa yang tidak mengetahui kualifikasi dan kompetensi calon kepala daerah. “Itu (informasi calon kepala daerah) sesuatu yang penting, tapi karena ketidaktahuan itu jadi masalah,” ujarnya. Melalui hal tersebut mereka membuat SIMPELDes sebagai solusi berbasis digital untuk mengedukasi masyarakat dalam mengurangi dan menyelesaikan permasalahan pemilu. SIMPELDes memudahkan masyarakat mendapatkan informasi calon kepala daerah dan lebih mendapatkan edukasi politik. Hal itu berdampak juga pada meningkatnya partisipasi politik. Di sisi lain, ada juga sekelompok orang yang menolak karena kurangnya pengetahuan teknologi khususnya pada orang yang sudah tua.

SIMPELDes memiliki lima fitur unggulan meliputi informasi calon pemimpin (daftar riwayat hidup dan rekam jejak calon pemimpin), voting elektronik, Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR)! terintegrasi, layanan memberikan pendapat, dan edukasi politik. Menurut Mujahidin, aplikasi SIMPELDes juga mengusulkan fitur mobile voting sehingga pemilihan dapat dilakukan melalui gawai dengan sistem Single Sign On (SSO). Melalui SSO satu pemilik Nomor Induk Kependudukan (NIK) hanya bisa mengakses satu akun dan mengurangi tingkat kecurangan. Selain itu, SIMPELDes dirancang untuk bisa diintegrasikan dengan aplikasi pemilu lain. “Banyak respon positif yang kami dapatkan, masyarakat desa menyambut baik dan merasa dimudahkan, dari KPUD-pun ingin berintegrasi dan meningkatkan cakupan SIMPELDes ke tingkat provinsi.” ujar Mujahidin.

Sebelumnya mereka telah melalui beberapa tahapan, pertama pengiriman proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI). Proposal yang telah diterima oleh DIKTI akan diberikan pembiayaan. Dalam proses itu ada monitoring dan evaluasi secarta internal pun eksternal. Proposal yang telah siap akan dipertandingkan dalam PIMNAS berupa poster, presentasi dan artikel prosiding. Usaha mereka juga telah mendapatkan dukungan dari Universitas Indonesia melalui PKM Center dengan memberikan pembekalan dalam melatih kemampuan presentasi, melakukan ulasan dan menulis. Untuk ke depannya, mereka mengharapkan SIMPELDes dapat terus dikembangkan dari versi beta-nya yang telah ada saat ini sebagai solusi pemilihan kepala daerah ke depan. Namun, keinginan tersebut mengalami beberapa kendala di antaranya biaya dalam pengelolaan aplikasi yang cukup tinggi mencapai 2 juta rupiah per bulan.

Nidaan Khafian mengatakan FIA UI akan fokus mendorong mahasiswa dalam mengikuti PKM sebagai wujud tridharma perguruan tinggi.” Mengevaluasi PIMNAS kali ini, ke depan FIA UI akan mencoba memperluas kolaborasi dengan fakultas lain sehingga menghasilkan buah karya yang lebih komprehensif dan multidisiplin,” terangnya. Selain PIMNAS, FIA UI juga memberikan kesempatan dan pembinaan bagi maahsiswa yang ingin berkompetisi dalam bidang lain. (EM)