Kuliah Umum Departemen Ilmu Administrasi Niaga: Cendekia yang Bekerja Keras dan Passionate akan Membawa Dampak Level Atas

Cita-cita harus direncanakan dari awal, dapat dimulai dengan rencana tahunan. Dalam berkarir, hanya pintar dapat membawa kita maju. Tetapi, kerja keras dan passion akan membawa kita ke level atas. Maka menjadi cendekia juga harus memiliki kedua hal tersebut (kerja keras dan passion) agar mampu memberikan dampak di level atas.

Hal ini diungkapkan President Director – Country Chair Shell Indonesia, Dian Andyasuri, MBA saat menjadi narasumber dalam Kuliah Umum Departemen Ilmu Administrasi Niaga yang merupakan rangkaian acara Dies Natalis FIA UI ke-6, Senin (8/3).

Menurutnya, apabila seseorang memiliki passion yang jelas, maka orang tersebut harus terus membangun kompetensi dan pengalaman di bidang tersebut.

“Ada 3 hal yang paling penting bagi teman-teman. Pertama, disiplin, bahwa kita harus disiplin untuk terus belajar sehingga menjadi profesional yang mumpuni,” ujarnya.

Kedua, yaitu tangguh. Bagaimana seseorang memastikan masa-masa sulit menjadi keberhasilan. It’s always when the world is dark, we shine.

Terakhir, kompeten. Seseorang harus haus dan mau terus belajar dari siapa saja. “Saya ingat, leader yang paling senior di Shell bilang bahwa, hal yang paling penting untuk menjadi leader adalah ‘belajar’. Seorang leader harus agile dan pivoting apabila terjadi perubahan,” ungkapnya.

Dalam sesi ini, Guru Besar FIA UI Prof. Dr. Martani Husein menanyakan tentang kesiapan Shell sendiri menghadapi pergantian dunia otomotif yang berbasis fosil ke teknologi baterai elektrifikasi otomotif.

“Dalam setiap perubahan, kita perlu mengikuti perkembangan perubahan tersebut terutama yang masih dalam tahap pengembangan. Secara bisnis, Shell telah melakukan perubahan model bisnis yang memungkinkan Shell menjadi bisnis yang agile. Kami mungkin belum siap 100% untuk menyambut disrupsi ini, namun Shell sudah memberikan respon atas perubahan yang terjadi. Saat ini, Shell telah melakukan investasi pada teknologi yang mendukung partisipasi kami sebagai bisnis dalam teknologi tersebut. Kami memastikan apabila ada the next disruption, we are ready,” tukasnya.

Diketahui, Kuliah Umum ini mengangkat tema ‘Peran Cendekia dan Inovator dalam Organisasi Bisnis untuk Indonesia Bangkit’ dan dihadiri oleh hampir 300 orang peserta yang berasal dari akademisi dan pelaku bisnis.