Apa itu bisnis keluarga? Bisnis keluarga atau family business merupakan suatu organisasi komersial dimana proses pengambilan keputusannya dipengaruhi oleh beberapa generasi dari suatu keluarga (yang terikat dalam hubungan darah dan/atau pernikahan) yang teridentifikasi dan melekat pada perusahaan tersebut melalui kepemimpinan atau kepemilikan.

Definisi tersebut dijelaskan oleh Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto yakni Komisaris Utama PT Samudera Indonesia sekaligus Dewan Pembina Yayasan Fitrah Bisnis Keluarga Nusantara dalam Kuliah Umum Departemen Ilmu Administrasi Niaga “Tata Kelola Family Business di Indonesia: Tantangan dan Peluang” pada Jumat, 14 Oktober 2022 pagi di Gedung M FIA UI.

“Jika kalian ingin melanjutkan bisnis keluarga ataupun membentuk sebuah bisnis keluarga, mata kuliah hari ini akan sangat bermanfaat bagi kalian semua. Topik ini sangat berhubungan dengan kuliah kita yakni Dept Ilmu Adm Niaga. Semoga teman-teman bisa banyak belajar hari ini,” kata Dr. Eko Sakapurnama, S.Psi., MBA menyambut para peserta kuliah umum tersebut.

Shanti menyebut bahwa dalam bisnis keluarga, anggota keluarga yang merupakan pemilik bisnis memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pengambilan keputusan. Namun, saat perusahaan tersebut telah menjadi besar dan mapan, peran dari keluarga sebagai pemilik akan bergeser menjadi pimpinan dan pemilik saja karena perusahaan akan membutuhkan dan memiliki pihak ketiga yang bertanggung jawab atau terlibat dalam pengambilan keputusan.

“Dalam sebuah bisnis keluarga, terdapat sebuah konsep yang bernama 3 circle model dimana 3 kelompok ini akan saling bergantung dan beririsan yang membentuk sistem bisnis keluarga yang terdiri dari keluarga, kepemilikan (pemilik bisnis), dan bisnis,”kata Shanti.

Dalam sebuah bisnis keluarga, kata Shanti, diperlukan sebuah sistem tata kelola yang baik yang tentunya dapat diperoleh oleh mahasiswa melalui proses perkuliahan di Ilmu Administrasi Niaga FIA UI. Oleh karena itu, imbuh Shanti, sebaiknya dalam sebuah bisnis keluarga diperlukan kesepakatan bersama sedari awal melalui forum keluarga, majelis keluarga, dan kantor keluarga.

“Akan selalu ada bahkan banyak tantangan dalam mengembangkan sebuah bisnis keluarga. Ada tantangan dalam isu kepemilikan, tata kelola keluarga, pengelolaan bisnis, pengelolaan kekayaan keluarga yg bukan hanya dalam bentuk uang, dan tantangan suksesi (transisi kepemimpinan di lingkungan keluarga, bisnis, dan kepemilikan. Kita harus siap menghadapi seluruh tantangan itu dan harus ada empati untuk bekerja sama dalam bisnis keluarga,”tambahnya.

Lebih lanjut, seorang mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga bertanya mengenai bagaimana cara mengatasi perubahan dinamis dari keluarga yang umumnya akan semakin lama semakin bertambah dari segi SDMnya. “Yang penting adalah menerapkan tata kelola yang benar, bukan untuk memuaskan kesenangan siapa pun. Perlu adanya komunikasi antar anggota keluarga, jika perlu menyewa pihak ketiga agar keputusan yang diperoleh pun akan membuat bisnis keluarga tetap sustain dan beneficial bagi pemilik maupun pengelolanya. Satu hal yang paling penting untuk diingat, Business is not your goal, but your vehicle to achieve your goals,” kata Shinta.

Kemudian, FIA UI memberikan plakat sebagai bentuk apresiasi dari FIA UI kepada Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto yang telah berbagi ilmu pengetahuan kepada mahasiswa FIA UI. Acara akhirnya ditutup dengan acara foto bersama dengan seluruh peserta kuliah umum Ilmu Administrasi Niaga.