Inovasi menjadi panasea atau solusi berbagai tantangan dan masalah yang terjadi saat ini di tengah perubahan dan perkembangan yang terjadi sangat pesat yang diakibatkan oleh Pandemi Covid-19 sehingga kita dapat mencapai Indonesia Unggul. Selain itu, inovasi merupakan kunci untuk mempersiapkan perubahan megatrend dunia 2045 terutama teknologi yang berkembang. Untuk itu perlu sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat sehingga mampu menghadapi megatrend dunia di tahun 2045. Hal tersebut diungkapkan oleh Arijanti Erfin selaku Marketing & Business Development Director PT Waskita Fim Perkasa Reality.
“Untuk menuju performance ada tahapan inovasi atau pendewasaan sebuah perusahaan/organisasi yakni inovasi yang dilakukan untuk keberlanjutan perusahaan. Oleh karena itu, perlu kepemimpinan dengan sifat ambidexterity yang dapat memanfaatkan kapasitas organisasi dan membuat inovasi,” kata Arijanti.
“Panasea artinya obat mujarab/solusi. Untuk menuju Indonesia Unggul, kita perlu melakukan inovasi dalam organisasi dan masyarakat. Perlu ditekankan bahwa inovasi tidak hanya dilakukan oleh lembaga/perusahaan dapat dilakukan oleh masyarakat agar terbentuk kolaborasi yang sinergis untuk menjawab tantangan perubahan menuju Indonesia Unggul,” kata Dra. Novita Ikasari, M.Comm, Ph.D selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Niaga FIA UI.
Ira Pelitawati Ketua Forum TBM Kabupaten Bekasi, Founder TBM Terasuka dan Komunitas MuaragembongKita menyebutkan bahwa literasi menjadi salah satu kunci untuk menciptakan inovasi yang berdaya guna. Literasi adalah kemampuan kita mencari solusi terhadap permasalahan yang kita hadapi dan minim literasi ini akan menimbulkan dampak buruk akan luasnya penyebaran hoax di indonesia.
“Literasi menjadi dasar sebagai kecakapan hidup dan literasi ini merupakan pendorong utama untuk menciptakan inovasi sosial. Konsep inovasi sosial sendiri berfokus pada ide dan solusi. Nah setelah itu, apa selanjutnya? Yaitu kita harus bertumbuh, berproses, berdaya, berkinerja bermanfaat bersama, kata Ira.
Dalam acara yang dimoderatori oleh Dr. Eko Sakapurnama, S.Psi, MBA: Dosen Departemen Ilmu Administrasi Niaga FIA UI ini diisi juga dengan sesi QnA. “Bagaimana cara ibu ira agar dapat diterima masyarakat di muara gembong untuk melakukan inovasi sosial mengingat masyarakat di sana tidak ingin memperbaiki hidupnya?,” tanya seorang peserta Talkshow.
Arijanti dan Ira menjawab dengan mengatakan bahwa kita selaku inovator harus mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat serta pola perilaku masyarakat. Sebagai informasi, acara ini berlangsung pada Senin, 13 Maret 2023 pagi di Auditorium EDISI 2020 FIA Universitas Indonesia dengan peserta lebih dari 100 orang.