Systematic literature review adalah metode untuk memahami kumpulan besar informasi, dan sarana untuk berkontribusi pada jawaban atas pertanyaan tentang apa yang berhasil dan apa yang tidak-dan banyak jenis pertanyaan lainnya juga. Systematic literature review memungkinkan penulis atau peneliti untuk memperoleh masalah utama, menghasilkan kerangka kerja penelitian, mengidentifikasi kesenjangan penelitian, dan menjawab pertanyaan penelitian. Hal tersebut disampaikan oleh Desy Hariyati, S. Sos, M.A selaku dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI).
“Systematic literature review memiliki kelebihan dibandingkan dengan metode lainnya. Diantaranya adalah bersifat meta-analisis, sistematis, tinjauan naratif yang memungkinkan kita menghasilkan penelitian yang lebih tepat guna. Systematic literature review membuat kita berpikir secara sistematis dan kritis di tengah perkembangan teknologi yang pesat. Kita harus memiliki kerangka pikir yang kritis dan sistematis dan jangan sampai lost in research,” kata Desy.
Lebih lanjut, Desy mengungkapkan bahwa Systematic literature review digunakan untuk memetakan area ketidakpastian dan mengidentifikasi tingkat relevansi penelitian yang dilakukan. Desy juga memaparkan mengenai tahap yang harus dilakukan dalam Systematic literature review yang terbagi kedalam tiga tahap. Tahap pertama adalah plan review yang terdiri dari tahap penentuan topik penelitian, membangun protokol review, dan memvalidasi protokol review.
“Tahap kedua adalah melakukan review yang terdiri dari identifikasi penelitian yang relevan, pemilihan studi utama, menilai kualitas studi, mengekstrak data, dan sintesis data. Tahap terakhir adalah review dokumen yang terdiri dari tahap menulis laporan tinjauan dan validasi laporan. Hal utama yang kita perlu lakukan afdalah perbanyak membaca. Baca, baca, dan baca. Cobalah memahami argumen yang ada, posisikan diri kita di kaki penulis, dan coba kaitkan dengan literatur lainnya,” kata Desy.
Desy juga menekankan untuk mencari penelitian yang relevan dengan cara menurunkan istilah utama yang digunakan dalam pertanyaan penelitian. Selain itu, peneliti juga dapat menggunakan istilah sinonim dan kata alternatif, susunlah kata kunci yang muncul dalam artikel, dan gunakanlah kata “ATAU” untuk memasukkan sinonim alternatif, atau “DAN” untuk menautkan istilah utama.
Sebagai informasi, hal tersebut diatas disampaikan oleh Desy dalam acara yang berlangsung pada Jumat, 5 Mei 2023 siang melalui platform Zoom Meeting. Acara ini dimoderatori oleh Leander Reshadatu dan diselenggarakan oleh Riset, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat (RIMA) FIA UI berkeca sama dengan Himpunan Mahasiswa Pascasarajana (HMP) FIA UI.