Doktor FIA UI Ungkap Perlunya Dukungan Tata Kelola Informasi pada Rantai Pasok Perencanaan Logistik BMM

Setelah melakukan penelitian mengenai supply chain di Pertamina, Sylvia Mardiana berhasil meraih gelar doktor di Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia (FIA UI). Tujuan penelitian yang dilakukan Sylvia yaitu membuat perencanaan kebutuhan dan bahan bakar minyak berdasarkan model forecasting dan perencanaan tata kelola dalam berbagi informasi dalam perusahaan perminyakan pertamina. Produk yg dianalisis adalah premium, pertalite dan pertamax pada 2017-2019.

Supply chain menjadi fokus perusahaan karena merupakan urat nadi untuk kelancaran bisnis perusahaan. Hal ini disebabkan rantai pasok adalah sistem yg menghubungkan pemasok, perusahaan, dan pelanggannya. “Jika sistem ini tidak dikelola dan diatur dengan baik maka perusahaan akan kalah bersaing dengan perusahaan kompetitor. Penelitian yg dilakukan oleh Sylvia terkait rantai pasok bahan bakar minyak Pertamina untuk melihat secara mendalam pentingnya koordinasi sebagai unsur yg krusial dari rantai pasok yg dapat dicapai melalui sinkronisasi logistik dan berbagai informasi,” tutur Prof Ferdinand D. Saragih selaku promotor Sylvia, pada Senin (11/10).

Sinkronisasi logistik menyelaraskan pasokan dan kebutuhan. Sedangkan berbagi informasi, mengalirkan informasi yang berkualitas kepada unit dalam rantai pasok tersebut. Lebih spesifik, hasil peramalan dalam penelitian Sylvia menunjukan kebutuhan bahan bakar total ketiga produk Pertamina mengalami kenaikan. Namun masing-masing produk menunjukan trend yg berbeda. Premium dan pertamax akan mengalami penurunan sedangkan pertalite akan mengalami kenaikan.

“Total BBM diprediksi mengalami kenaikan 2.5% setiap tahunnya. Persediaan pengaman 28 hari dengan penyimpangan proyeksi tidak lebih dari 5% akan menghasilkan tingkat respon 99,16% untuk Premium dan 98,12% untuk Pertamax. Asumsi proyeksi penelitian tidak ada kejadian istimewa seperti pandemi,” tutur Sylvia.

Sylvia merupakan dokter ke-9 semenjak FIA UI berdiri.  “Semoga menjadi semangat untuk kandidat doktor yang lain, karena di usia senja yaitu 69 tahun, Sylvia berhasil menjadi dokter,” tutur Dekan FIA UI Prof. Chandra Wijaya yang juga selaku Ketua Sidang Promosi Doktor Sylvia. Program studi doktoral ilmu administrasi, FIA UI merupakan satu-satunya program studi S3 di FIA UI dengan jumlah mahasiswa saat ini sebesar 81 orang.