Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan inisiasi kerja sama dengan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) untuk menghasilkan sebuah skema kajian yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah melalui Brida (Badan Riset dan Inovasi Daerah).

Inisiasi ini dilakukan di Gedung FIA UI pada Selasa, 16 Agustus 2022 siang. “BRIN akan mendampingi Brida untuk mengecek data sesuai dengan kajian yang tepat atau evidence based. Mengikuti regulasi yang ada, BRIN melalui Brida akan bekerja untuk urusan teknis demi memberikan impact ke daerah,” sambut Dr. Yopi selaku Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah.

Dalam menyampaikan sambutannya, Dr. Yopi meminta masukan dari FIA UI mengenai bagaimana cara atau langkah yang harus diambil agar BRIN dapat mendampingi daerah dengan baik dan tepat. “Bagaimana pendekatannya cepat, tepat, dan bisa bergerak. Karena mengubah suatu mindset itu sulit dengan berbagai problem yang mendampinginya,” kata Dr. Yopi.

Dr. Wiwiek Joelijani selaku Ses Deputi RID menyebut tantangan dari pengembangan daerah ini adalah mindset atau pola pikir rakyat yang selalu berharap anggaran dari pusat. sedangkan BRIN tidak menjanjikan anggaran dalam mengembangkan daerah.

“Di daerah biasanya kebijakan dibuat hanya berdasarkan feeling atau kejadian sebelumnya, bukan dari kajian. Nah, Brida disini dibentuk untuk membantu daerah untuk membuat kebijakan sesuai kajian dan penelitian agar tepat sasaran. Oleh karena itu, Brida harus punya strategi untuk mengatur anggaran secara tepat, tapi kajian dulu,” kata Dr. Wiwiek.

Dr. Wiwiek menyebut FIA UI yang terdiri dari ilmu administrasi negara, niaga, dan pajak sangat tepat untuk mengimplementasikan cita-cita untuk implementasi teknologi tepat guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah.

“Ketika masuk ke daerah, harus diidentifikasi keunggulan daerah yang secara konkret dapat meningkatkan ekonomi daerah secara tepat. Oleh karena itu, perlu kebijakan yang bergerak dan visible, bukan hanya laporan. FIA UI relevan untuk transformasi penelitian dan inovasi di daerah agar mudah berkembang,” kata Dr. Wiwiek.

Menanggapi penjelasan dari pihak BRIN, Prof Chandra selaku Dekan FIA UI menyebut bahwa FIA UI terbuka dengan kerja sama ini. Ia juga menekankan perlunya sebuah indeks untuk melihat bagaimana implementasi kebijakan di daerah.

“Kalau sudah ada indeks daya saing daerah, kita bisa menjawab keberhasilan daerah. Kita bisa juga lihat indikator mana yang sudah dipenuhi atau yang perlu diperbaiki. Semua lembaga di Indonesia bahkan di luar negeri memiliki masalah mengenai SDM, sarana prasarana, dan anggaran. Sehingga kita perlu bekerja keras untuk itu,” kata Prof. Chandra.

Prof Chandra mengatakan bahwa FIA UI mampu berkontribusi besar untuk mewujudkan misi dari Brida, khususnya pada bagian transformasi. Prof Chandra menyebut nantinya transformasi ini bukan hanya menjadi nomenklatur, namun juga pad mindset pemerintah daerah sehingga Brida mampu bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Selain itu, FIA UI juga menawarkan untuk pelatihan dan program peminatan di S2 untuk meningkatkan SDM para anggota Brida.

Sebagai informasi, pihak BRIN diwakili oleh Dr. Yopi (Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah); Dr. Wiwiek Joelijani (Ses Deputi RID); Dr. Sri Nuryanti (Direktur Kebijakan Riset dan Inovasi Daerah); Dr. Agus Widodo (Direktur Fasilitasi dan Pemantauan Riset dan Inovasi Daerah); Dr. Wihatmoko (Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah); dan Deliyanti.

Pihak FIA UI dihadiri oleh Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Si., M.M (Dekan FIA UI); Dr. Fibria Indriati, M.Si (Wakil Dekan bidang Akademik dan Penelitian); Dr. Milla Sepliana Setyowati, S.Sos, M.Ak (Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum); dan Dr. Umanto, S.Sos, M. Si.