Depok, 02 Juni 2025 – Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) mengadakan kuliah tamu dengan menghadirkan Associate Professor dari School of Sustainability, Arizona State University, Dr. Datu Buyung Agusdinata. Acara ini membahas topik “Inovasi untuk Keberlanjutan dan Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan: Pemikiran Sistem dan Pendekatan Transdisipliner”, dan diselenggarakan di Auditorium EDISI 2020, Gedung M, Lantai 4 FIA UI.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Dekan FIA UI, Prof. Dr. dra. Retno Kusumastuti Hardjono, M.Si. Pada sambutannya Prof. Retno menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dr. Datu Buyung, Dosen Tamu pada Kuliah hari ini.
“FIA UI memiliki potensi besar dalam menjalin kolaborasi, dan diharapkan ke depannya dapat terus mengembangkan berbagai kegiatan kolaboratif yang berdampak nyata dan bermanfaat bagi pengembangan riset. Melalui perkuliahan hari ini, diharapkan para mahasiswa dapat memahami bahwa kita tengah berada dalam era perubahan iklim, sehingga ke depannya mereka dapat mempersiapkan diri lebih baik dalam pemahaman maupun tindakan, untuk berkontribusi pada inovasi di bidang keberlanjutan,” Jelas Prof. Retno.
Dalam menghadapi tantangan global seperti krisis iklim, ketimpangan ekonomi, dan degradasi lingkungan, pendekatan baru berbasis inovasi dan kolaborasi lintas sektor menjadi semakin penting. Gagasan tentang keberlanjutan tidak lagi hanya berkutat pada efisiensi atau konservasi, melainkan pada transformasi sistemik yang melibatkan semua lapisan masyarakat, ilmu pengetahuan, dan kebijakan publik.
Melalui pendekatan transdisipliner, di mana akademisi dan pemangku kepentingan non-akademik bekerja bersama untuk menyelesaikan persoalan dunia nyata, inovasi keberlanjutan dapat menghadirkan solusi yang tidak hanya efektif secara teknis, tetapi juga inklusif secara sosial.
“Inovasi merupakan jalan baru yang lebih baik dan lebih pintar. Inovasi Utama menuju keberlanjutan meliputi, Data Mining untuk Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan, dan Dampak Lingkungan, CSR, Persepsi Konsumen & Keadilan Lingkungan dalam Transisi Energi,” Jelas Dr. Datu Buyung.
Dr. Datu menjelaskan lebih lanjut terkait inovasi untuk menuju keberlanjutan lainnya ialah, Serious Gaming untuk Konservasi Sumber Daya FEW (Food-Energy-Water) dan Kecerdasan Buatan (AI) untuk Interaksi Stakeholder.
Untuk memahami keberlanjutan, kita harus berpikir dalam kerangka system, elemen, keterhubungan, dan tujuan. Transformasi sistem menuntut perubahan pada nilai, regulasi, institusi, hingga pola pikir masyarakat. Proses ini bersifat psiko-sosial dan memerlukan pelepasan potensi manusia untuk peduli, terlibat, dan menciptakan perubahan demi masa depan yang lebih baik.
Kolaborasi yang harus dilakukan menuntut kolaborasi transdisipliner. Di mana kerja sama antara akademisi dan non-akademisi dapat memberikan solusi terbaik di dunia nyata.
Peneliti dalam tim transdisipliner dituntut memiliki keterampilan kolaboratif, keterbukaan terhadap pendekatan baru, keberanian untuk keluar dari zona nyaman, dan kesiapan untuk menjalani proses yang tidak selalu linier. Pendekatan inter- dan transdisipliner berperan penting dalam melahirkan pengetahuan baru yang relevan dan berdampak nyata.
Kegiatan ini ditutup dengan pemberian cindera mata kepada Dr. Datu Buyung Agusdinata yang diberikan oleh Prof. Dr. Teguh Kurniawan, M.Sc. Wakil Dekan bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan, dan dilanjutkan dengan foto Bersama.