Inovasi aplikasi FisioMotion karya mahasiswa Universitas Indonesia (UI) mendapat perhatian besar dan terpilih meraih penghargaan People’s Choice Award dalam ajang internasional versi National University of Singapore (NUS) Medical Grand Challenge 2022 yang diselenggarakan secara daring pada 20 Agustus 2022. FisioMotion merupakan sebuah aplikasi untuk membantu masalah kesehatan khususnya pasien fisioterapis melakukan latihan secara mandiri dengan bantuan machine learning berbasis kecerdasan artifisial (AI). Pengguna cukup membuka aplikasi, melihat jadwal latihan yang harus dikerjakan, kemudian menjalankan latihan dengan fitur kamera agar sistem dapat membantu mendeteksi serta mengoreksi gerakan yang salah. Tujuan lainnya FisioMotion juga membantu mekanisme kerja para fisioterapis dengan cukup melihat progress pasien melalui aplikasi tersebut untuk pemulihan.

Selama pandemi COVID-19, pasien fisioterapi kesulitan untuk melakukan latihan terapi bersama fisioterapis dikarenakan fasilitas kesehatan yang dibatasi. Untuk mengatasi hal tersebut, fisioterapis melakukan sesi latihan secara online melalui fitur video call WhatsApp yang kemudian akan dipandu oleh fisioterapis. Metode ini tentu tidak efektif, Oleh karena itu FisioMotion hadir untuk membantu pasien fisioterapis melakukan latihan secara mandiri dengan bantuan machine learning berbasis AI. Pasien cukup membuka aplikasi, melihat jadwal latihan yang harus dikerjakan, kemudian menjalankan latihan dengan kamera. Nantinya, sistem akan membantu mengoreksi gerakan yang salah. Fisioterapis cukup melihat progress pasien melalui aplikasi untuk membantu pemulihan.

Melalui salah satu tim FisioMotion mahasiswa Fasilkom UI angkatan 2019 yaitu Darren Ngoh mengatakan jika masalah isu kesehatan harus dijawab dengan kemajuan teknologi saat ini. “Dengan memanfaatkan kecerdasan artifisial (AI) dalam situasi pandemi seperti ini, keterbatasan mobilisasi pasien fisioterapi sangat sulit.  Berangkat dari permasalahan tersebut, sebetulnya yang dilakukan oleh para fisionterapis di klinik atau rumah sakit hanya memvalidasi apakah gerakan pasien benar atau salah, dari peluang itu kami coba aplikasikan AI dengan tujuan untuk memvalidasi gerakan pasien tanpa harus ke klinik. Selain itu pengguna aplikasi nantinya juga mendapat feedback secara realtime dalam satu aplikasi.” ungkap Darren saat dimintai keterangan oleh Humas Fasilkom UI.

Aplikasi FisioMotion merupakan karya kolaborasi mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI), Fakultas Kesehatan (FK), Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) dan Vokasi UI. Dengan tim terdiri dari, Darren Ngoh (Fasilkom 2019), Indri Klarissa Ramadhanti (Fasilkom 2019), Rio Fernando Alexander (FIA 2022), Muhammad Mikail Athif Zhafir (FKUI 2019) serta Alifia Azzahra Putri Satrio (Vokasi 2019).

Meskipun tercipta karena pandemi COVID-19, FisioMotion tidak serta merta akan lenyap begitu saja meski memasuki fase endemi. Tim FisioMotion sudah melakukan riset kepada beberapa fisioterapi di Vokasi UI, dimana aplikasi FisioMotion diharapkan mampu mengurangi antrian terapi offline dan membantu pasien lebih banyak untuk sembuh. Dalam satu hari, fisioterapis hanya dapat membantu 6-10 pasien untuk terapi. Namun, dengan bantuan aplikasi FisioMotion, fisioterapis dapat memantau hingga 20-25 pasien terapi.

sumber: Fasilkom UI