Tingkatkan Literasi Pasar Modal, FIA UI Gelar Webinar Pasar Modal Pilihan Cerdas Investasi

Dalam mencapai tujuan keuangan personal, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) bekerjasama dengan Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia mengadakan acara Webinar Sekolah Pasar Modal (SPM) yang bertemakan Pasar Modal pilihan Cerdas Investasi di Era Ekonomi Digital pada Jumat (22/10) yang dihadiri 222 peserta. Berdasarkan data IDX pada 22 Oktober 2021, per September 2021 investor retail mendominasi investasi di BEI sebesar 58,5 persen.

“Tujuan investasi yaitu meningkatkan pemahaman mengenai dunia investasi khususnya pasar modal baik keuntungan maupun resiko yang ada di dalamnya. Kegiatan investasi bagian dari personal financial planning yaitu proses mencapai tujuan hidup seseorang, maka proses mencapai itu harus melalui manajemen keuangan yang terintegrasi. Namun kita harus berhati-hati dengan money games atau skema ponzi,” kata Dekan FIA UI Prof Chandra Wijaya.

Prof Chandra juga menekankan terdapat 6 pendekataan dalam perencanaan keuangan diantaranya punya pemahaman terhadap cash flow management, perencanaan pengelolaan risiko dan asuransi, perencanaan investasi, perencanaan perpajakan, perencanaan pensiun di hari tua, dan perencanaan hibah/warisan.

“Dalam perencanaan investasi dibutuhkan komitmen dari setiap individu untuk mengalokasikan sejumlah dana dengan tujuan memperoleh return di masa mendatang. Sehingga dibutuhkan komitmen untuk mengalokasikan dana pada saat ini dengan harapan pokok dan imbal hasil di masa mendatang,” tutur Prof Chandra.

Berdasarkan data Satgas Waspada Investasi OJK, total kerugian masyarakat akibat investasi ilegal pada 2011-2021 sebesar Rp 117,4 T. Pada 2021 terdapat 83 investasi dan 592 fintech P2PL illegal dan 17 gadai illegal. “Ciri-ciri investasi ilegal yaitu menjanjikan keuntungan tidak wajar dalam waktu cepat, menjanjikan bonus dari merekrut anggota baru member get member, memanfaatkan tokoh masyarakat/tokoh agama, public figure untuk menarik minat berinvestasi, klaim tanpa resiko, dan legalitas tidak jelas,” tutur Satgas Waspada Investasi OJK Irhamsah.

Sementara itu, pada BEI tercatat 750 perusahaan terdaftar dengan kapitalisasi sebesar Rp 8170,85 T yang terbesar di ASEAN. “Resiko dalam pasar modal yaitu market risk, pailit, dan delisting. Cara meminimalisasi resiko yaitu BEI mengeluarkan basis indeks sehingga bisa bisa mempermudah masyarakat untuk investasi, diantaranya LQ45, IDX Growth 30, IDX HIDIV 20, Jakarta Islamic Index, dan ESG Leaders 20,” tutup Kepala Kantor BEI Perwakilan Jakarta Marco Poetra Kawet.

“Dalam memilih partner investasi diperlukan administrasi, legalitas, reputasi dan fasilitas. Dalam fasilitas dibutuhkan terjangkau, platform digital, fasilitas edukasi, ekosistem investasi, dan customer service,” Investment Specialist Indo Premier Sekuritas, Peni Rahmadani.