Mini Lecture: Inovasi Sistem Kerja Korea menghadapi Revolusi Industri 4.0

[fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]DEPOK. Dunia kini mengalami Revolusi Industri 4.0 yang mempengaruhi ketersediaan lapangan kerja, investasi dan teknologi. Ini menjadi perhatian Profesor dari Sungkyunkwan University (SKKU), Prof. Hyung Jun Park yang memaparkan bagaimana Korea Selatan dalam menghadapi revolusi ini di Fakultas Ilmu Admnistrasi Universitas Indonesia (FIA UI).

Dalam mini lecture bertema Korean Innovation of System for Jobs in the 4th Industrial Revolution ini Park menjelaskan bahwa ketersediaan pekerjaan berkaitan dengan masalah ekonomi dan sosial seperti naik turunnya ekonomi. Selain itu faktor lainnya yaitu perubahan strategi pertumbuhan, kehidupan dinamis, dan ketidaksetaraan. “Hal tersebut akan berimplikasi luas bagi masyarakat Korea Selatan karena masalah perubahan iklim sosio-ekonomi yang terjadi,” kata Direktur Institute of Governance and Policy Evalutation SKKU ini pada Kamis (16/8).

Ia menambahkan perubahan tersebut meliputi 5 hal yaitu struktur demografi, nilai-nilai sosial, lingkungan industri, hubungan internasional dan lingkungan alam. Perubahan ke depannya berdampak pada sistem kerja masyarakat di negeri ginseng ini.

Menghadapi hal tersebut, Prof. Park mengatakan perlunya inovasi berbagai sistem di Korea. Pertama, inovasi dalam sistem pendidikan sangat penting untuk membentuk tenaga kerja yang mahir dan membedakan mereka dari mesin. Kedua, adanya diversifikasi pekerjaan dan inovasi dalam budaya perusahaan. Setelah itu, perlu adanya perbaikan sistem pengaman jejaring sosial. Terakhir, mengonsolidasikan dasar untuk menciptakan pekerjaan berkualitas.

Korea memandang masa depan ideal melibatkan masyarakat, integrasi manusia dan mesin yang mengarah ke perluasan lingkup inovasi. Wajar saja dalam menghadapi hal itu, Korea Selatan mengembangkan kemampuan sumber daya manusia untuk membedakannya dari mesin serta mendorong adanya inovasi. Senada dengan hal itu, menurut Prof. Park dalam menghadapi revolusi industri 4.0 masyarakat harus memiliki peran yang lebih baik untuk perubahan positif bagi sistem sosial. “Kuncinya adalah masyarakat dan inovasi” terangnya.(EM)[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]