Indonesia saat ini membutuhkan reformasi birokrasi demi menciptakan birokrasi yang berdampak dan dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Reformasi birokrasi bukan hanya menjadi tumpukan kertas atau pengelolaan secara administratif, namun memberikan dampak, serta birokrasi yang lincah dan cepat untuk menjawab seluruh tantangan global saat ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Abdullah Azwar Anas, menghadiri SAPA MAHASISWA Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI). Acara ini berlangsung pada Kamis, 3 Februari 2023 pagi di Auditorium Edisi 2020 FIA UI.

“Saat ini banyak sekali tantangan global yang harus diselesaikan oleh Indonesia dimana salah satu tonggaknya dipegang oleh Kemenpan-RB. Untuk itu, hari ini telah hadir Bapak Menteri yang akan menjelaskan bagaimana tata kelola dan strategi dalam menciptakan sebuah reformasi birokrasi yang sangat penting untuk kita ketahui termasuk untuk mahasiswa generasi muda penerus bangsa,” kata Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Si., M.M selaku Dekan FIA UI.

Menpan-RB menyebut bahwa implementasi reformasi birokrasi masih perlu perlu penyesuaian setiap waktunya agar dapat memberikan quick respon terhadap masalah yang sedang dihadapi. Termasuk diantaranya adalah bagaimana mengatasi kemiskinan, masalah stunting, pengendalian inflasi, dan permasalahan lainnya baik masalah ekonomi, politik, sosial, dan lainnya.

“Layanan akan menjadi lebih bagus jika internal organisasinya beres dan baik. Jadi, perlu kita perbaiki dulu internalnya sehingga mampu memberikan output yang baik. Untuk itu, perlu penyederhanaan jabatan untuk menciptakan birokrasi yang lincah. Selama ini Kemenpan-RB telah menjadi salah satu engine untuk menciptakan Indonesia yang lebih maju,” kata Azwar Anas.

Lebih lanjut, Azwar Anas menyebut bahwa sangat perlu adanya kolaborasi antara semua pihak baik akademisi, pemerintah, rakyat, TNI/Polri, dan lainnya untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik. Dalam pemaparannya, Abdullah menjelaskan bahwa dengan kekuatan kolaborasi ini, Indonesia termasuk ke dalam negara dengan recovery dari Covid-19 terbaik di dunia. Dalam acara yang dimoderatori oleh Dr. Teguh Kurniawan, M.Sc selaku Kepala Departemen Ilmu Administrasi Negara ini, Abdullah menyatakan bahwa prioritas Kemenpan-RB saat ini adalah untuk menciptakan birokrasi yang lincah demi Indonesia hebat.

“Jika kita bersama-sama, pasti kita bisa menghadapi segala permasalahan yang ada. Saat ini, kita juga perlu perbaikan tata kelola dan proses bisnis dari semua rencana. Untuk itu, kita menerapkan reformasi birokrasi tematik yang terdiri dari reformasi birokrasi pengentasan kemiskinan, reformasi birokrasi peningkatan investasi, reformasi birokrasi digitalisasi administrasi pemerintahan, dan reformasi birokrasi percepatan prioritas aktual presiden,” ungkap Azwar Anas.

Kemudian, Azwar Anas menyatakan bahwa tantangan reformasi birokrasi yang dihadapi saat ini adalah perubahan lingkungan global, tantangan untuk menjadi negara maju, serta kecepatan dan kemudahan pelayanan publik. “Kita melakukan penyederhanaan evaluasi reformasi birokrasi yang berfokus pada dampak, bukan pada administrasi pelaporan. Kita perlu untuk membuat target prioritas dan menggunakan logical framework agar dapat memberikan kinerja terbaik,” kata Azwar Anas menjawab pertanyaan dari salah satu peserta sekaligus menutup kegiatan SAPA MAHASISWA FIA UI.

SAPA MAHASIWA FIA UI ini dihadiri oleh 240 mahasiswa dan 30 orang undangan yg terdiri dari Dosen dan para pimpinan di lingkungan FIA UI dan KemenPAN-RB.