Pekerja migran Indonesia merupakan salah satu sumber pekerja terbesar di Asia Tenggara yang mencapai 9 juta an penyumbang devisa terbesar kedua dengan rata-rata mencapai Rp 159,6 triliun per tahun. 27% pekerja migran Indonesia berada di negara maju, 33% pekerja Indonesia di negara maju dengan pendidikan SMA ke atas dan merupakan sumber rutinitas yang tinggi dan mempunyai rata-rata income yang tinggi. Kata Galuh Nirukti Sangadi (Ilmu Administrasi Niaga) selaku Mahasiswa Berprestasi Utama FIA UI Tahun 2023.

“Selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yaitu melindungi hak-hak tenaga kerja dan memfasilitasi migrasi yang tertib, aman, dan teratur, kita perlu menemukan beberapa masalah yang menghambat kita mencapai tujuan tersebut. Masalah tersebut ada tiga yaitu literasi masalah, adaptasi kepada budaya baru, adaptasi post-migrasi,” kata Galuh.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Galuh menggunakan rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana target pembangunan yang perlu dicapai agar potensi ekonomi pekerja migran Indonesia di negara maju dapat dimaksimalkan? 2)Bagaimana cara meningkatkan manfaat Pekerja Migran Indonesia di negara maju untuk ekonomi Indonesia?

“Solusinya adalah dengan membuat sebuah target pembangunan dalam mengoptimalisasi potensi ekonomi PMI di negara maju melalui akses kepada pelatihan, bimbingan, dan sosialisasi finansial yang efektif; peningkatan dalam kepuasan dan tingkat kesiapan PMI di negara maju, dan peningkatan pemahaman PMI di negara maju atas literasi keuangan,” ungkapnya.

Hambatan yang dialami dalam perwujudan solusi tersebut yakni dibutuhkan dana yang besar untuk mengelola platform website; mengkonsolidasi informasi terkait pelatihan, negara maju tujuan, dan konten lain sulit; dan ada risiko pemangku kepentingan dna calon mitra tidak tertarik.

Diwaktu yang berbeda yakni dalam Impromptu Pilmapres, Galuh disuguhkan pertanyaan mengenai mobil elektrik yang memang dari segi harga lebih tinggi, namun memberikan lebih banyak manfaat khususnya di bidang lingkungan. Menurutnya, dalam pemanfaatan teknologi yang menjadi prioritas adalah masyarakat, planet, dan terakhir adalah keuntungan untuk memaksimalkan proses bisnis yang berbasis masyarakat.

“Solusi untuk mengembangkan ketiga konsep ini secara bersama-sama, menurut saya, adalah terciptanya wirausahawan sosial yang lebih banyak yang akan mengembangkan orang untuk menciptakan produk yang tidak hanya berdampak sosial tetapi juga lingkungan dan tentunya juga akan menghasilkan keuntungan,” katanya.

Manajer Pendidikan dan Kemahasiswaan FIA UI, Dr. Ahmad Lutfi, M.Si menyebut bahwa FIA UI mendukung penuh Galuh sbagai perwakilan FIA UI dalam Pilmapres di tingkat UI maupun tingkat nasional. Ia berharap Galuh dapat memberikan prestasi dan kontribusi terbaik sehingga dapat menjadi wajah untuk memperkenalkan FIA UI ke masyarakat luas. “Selamat dan semangat berjuang di jenjang yang lebih tinggi Galuh. FIA UI mendukung dan mendoakan kamu agar dapat mengharumkan nama FIA UI,” kata Dr. Lutfi.

Selamat berjuang TemanFIA!