Lulusan jurusan Administras Fiskal tidak selalu memiliki karir sebagai pegawai Pajak. Inovasi bisnis serta digitalisasi pada era 4.0 ini semakin memunculkan berbagai peluang dan tantangan tersendiri dalam dunia perpajakan.
Hal ini diungkapkan Executive Director Ortax, Hendy Setiawan saat menjadi narasumber dalam Kuliah Umum Departemen Ilmu Administrasi Fiskal yang merupakan rangkaian acara Dies Natalis FIA UI ke-6, Selasa (9/3).
“Saat ini teknologi kan berkembang juga, ada juga saat ini jadi IT Tax Analyst. sekarang semua serba digital, seperti E-Faktur, E-filing, dll. Perusahaan (klien) juga beralih semua ke digital. Maka hadirnya IT Tax Analyst ini menjadi karir yang cukup memiliki peluang besar di masa yang akan datang,” ujar Hendy.
Menurutnya, untuk menjadi seorang IT Tax Analyst tidak harus belajar IT dari dasar terlebih dahulu. “Sebetulnya tidak perlu. Saya ingat perkataan guru saya, berkompetisi di bidang pajak itu harus multi disiplin. Backgroundnya kita sudah diajarkan semasa di bangku kuliah. Minimal kita paham logic-nya dari IT, kita paham tentangg software. Alur berpikirnya harus paham,” terangnya.
“Dulu kuliah seperti puzzle, kita belajar pajak dasar, pph21, akuntasi, ekonomi, hukum, manajemen, statistik. Begitu di dunia kerja puzzle itu mulai menyatu. Nah setelah kita dapatkan logic-nya, kita juga perlu adaptif, dan terus belajar,” tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, narasumber berikutnya yaitu Tax Manager Ortax Daniel Belianto menekankan bahwa di era yang teknologinya serba berkembang ini maka kita perlu menjalin berbagai kerjasama, salah satunya dengan Pemerintah.
“Semakin unik peraturan baru yang muncul dalam dunia perpajakan, orang akan semakin mencari untuk solusinya. Inilah peluangnya. Maka kita perlu melakukan inovasi secara bertahap, karena kompetitor juga melakukan hal yang sama. Perkembangan teknologi pasti akan terus terjadi, jika kita tidak mengupdate diri maka kita akan ketinggalan. Sebagai anak muda harus adaptif dan keep learning,” ujar Daniel.
Diketahui, Kuliah Umum Departemen Ilmu Administrasi Fiskal ini mengangkat tema ‘Sciencepreneur di Bidang Perpajakan: Peluang dan Tantangan’.
