Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia bersama dengan PT. Orbitin Kebanggaan Indonesia menggelar Webinar Young Entrepreneur Challenge (YEC) “Jurus Jitu Menemukan Ide Bisnis Baru” secara virtual pada Jumat (25/2/22).

Webinar ini dimulai dengan menyanyikan Lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan Fakultas Universitas Indonesia Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Si., M.M yang menyampaikan bahwa webinar ini merupakan tahapan awal dalam program YEC 2022 yang diselenggarakan oleh FIA UI bersama PT Orbitin Kebanggaan Indonesia.

“Program ini bertujuan untuk menggembangkan ekosistem kewirausahaan di FIA UI dan mendorong ide kreatif baru dari kalangan muda khususnya mahasiswa yang dapat menciptakan usaha baru yang mandiri yang akan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain,” ujar Prof Chandra.

Prof Chandra mengatakan bahwa untuk memulai sebuah bisnis, setiap entrepreneur harus bisa menciptakan atau menemukan sebuah ide bisnis baru. Prof Chandra menyebut hal ini bukanlah hal yang mudah apalagi bagi orang yang masih baru belajar memulai bisnis. Orang yang ingin menciptakan bisnis memerlukan kepandaian dalam membaca peluang bisnis, mengamati kondisi sekitar, berpikir kreatif untuk menemukan bisnis apa yang mungkin banyak diminati oleh konsumen, bagaimana cara menemukan ide dari permasalahan konsumen, dan lain sebagainya.

“Apalagi bisnis berubah karena revolusi industri 4.0, digital ekosistem, disruptive innovation, atau pandemi yang merubah cara orang berbisnis dan berbelanja,” tambah prof Chandra.

Acara yang dipandu oleh Memorianoys Amazihono, operation manager Orbitin Indonesia, ini menghadirkan tiga panelis yakni Hendy Setiono yakni Founder dan CEO Baba Rafi Enterprise, DR (HC) Noni Sri Ayati Purnomo B.Eng., MBA yakni Komisaris Utama PT Blue Bird, dan Jimmy Gani sebagai Founder dan CEO Orbitin.

Panelis pertama yang menyampaikan materinya adalah Hendy Setiono yakni Founder dan CEO Baba Rafi Enterprise atau kerap disapa Mas Hendy. Hendy Setiono membagikan materi “10 Langkah Menuju Sukses Bisnis Kuliner.” Mas Hendy menyampaikan bahwa semua mulai dari 1, menjadi 100, dan menjadi lebih banyak lagi. “Di usia 19 tahun saya memulai bisnis untuk menjual kebab dan sekarang telah berkembang hingga keluar negeri,” ungkapnya.

Ia menjelaskan langkah pertama dalam menciptakan bisnis yang sukses yaitu adalah memastikan memilih target pasar atau segmen yang pas karena tidak mungkin sebuah bisnis sesuai dengan semua segmen masyarakat. Langkah kedua adalah menyiapkan positioning yang sesuai dengan target pasar pelanggan bisnis yang akan dibangun. “Selanjutnya, siapkan juga konsep pembeda dengan bisnis yang lain,” lanjutnya.

Langkah keempat adalah memastikan produk yang sesuai dengan yang dijanjikan. Kelima, mengatur harga paling kompetitif mungkin yang disesuaikan dengan target pasar bisnis tersebut. Mas Hendy melanjutkan langkah selanjutnya yakni langkah keenam yaitu dengan memastikan kemudahan konsumen untuk memperoleh produk bisnis yang akan dibuka. “Empat langkah lagi, saatnya kita cari cuan. Kita perlu melek terhadap perkembangan digitalisasi dan hal real yang berimpact pada perkembangan peluang lapangan kerja” lanjut Mas Hendy.

Mas Hendy mengatakan langkah ketujuh adalah menciptakan promosi yang viral dengan menggunakan marketing plan dengan menggunakan tiga cara yaitu sosial media, berkolaborasi dengan partner yang memiliki skill set yang berbeda, dan terakhir adalah membangun online channel. “Langkah kedelapan adalah layani terus sepenuh hati. Pelayanan itu penting agar konsumen merasa puas dengan bisnis yang kita jalani. Langkah kesembilan adalah evaluasi terus-menerus agar sesuai dengan kondisi terkini,” jelas Mas Hendy.

Selanjutnya, Mas Hendy menjelaskan langkah kesepuluh yakni hal yang paling penting adalah konsisten. Ia menyebut konsisten untuk menciptakan sustainability untuk bisnis yang akan dibuat. “Pesan saya, bangun bisnis dengan orang yang kapabilitasnya dipercaya. If you want to go fast, go alone. But if you want to go far, go together,” tutupnya.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi dari panelis kedua yakni DR (HC) Noni Sri Ayati Purnomo B.Eng., MBA atau sering disapa Ibu Noni. Ibu Noni menjelaskan sejarah Blue Bird yang didirikan oleh Sang Nenek yang sebelumnya merupakan pengajar. “Entrepreneur harus memiliki passion dan juga prinsip purpose beyond numbers untuk menghadapi tantangan dalam bentuk apapun,” kata Ibu Noni.

Ibu Noni menyebut bahwa nama Blue Bird atau burung biru berarti burung pembawa Kebahagian yakni kebahagiaan dalam memberi. Profit dalam bluebird bukan sebagai akhir, namun profit merupakan langkah untuk dapat memberi kepada orang lain. Terdapat banyak tantangan dalam membangun bisnis ini. Selain membangun, menciptakan budaya perusahaan yang baik juga memiliki banyak tantangan dan kesulitan. “Jalan menuju sukses tidak ada yang linear. Tidak mungkin kita besar dan sukses tanpa menghadapi tantangan dan kesulitan. Sukses harus dibangun dengan kerja keras, disiplin tinggi, kecintaan, dan passion dengan apa yang kita lakukan,” ujar Ibu Noni.

Setelah itu, penyampaian materi dilanjutkan oleh panelis ketiga yakni Jimmy Gani atau sering disapa Mas Jimmy sebagai Founder dan CEO Orbitin. Materi dimulai dari penjelasan mengenai pengertian entrepreneurship yakni orang yang memiliki ide, kapasitas, keinginan membangun sebuah venture untuk mendapatkan profit. Mas Jimmy memberi ilustrasi dari Robert Kiyosaki mengenai Cashflow Quadrant yang menggambarkan mengenai kuadran aktif dan pasif. Kuadran aktif merupakan kondisi dimana manusia bekerja untuk mendapatkan uang, sementara pasif adalah kondisi dimana uang bekerja untuk manusia. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai bagaimana cara membangun ide bisnis yang merupakan intisari dari materi ini.

Ide harus menjawab 5W + 1H yakni mengapa kita membutuhkan ide ini tersebut, apa solusinya, dimana ide tersebut diimplementasikan, siapa target pasarnya, kapan memulai untuk memulai dan membangun, dan bagaimana cara untuk implementasi ide dan menghasilkan keuntungan?. “ Punya problem, solusi, market, team, competition landscape, how you make money or plan to make money, traction. Jadi itu yang menjadi elemen dari ide bisnis yang baik,” jelasnya.

Menurut Mas Jimmy bisnis modal merupakan hal yang penting dalam sebuah bisnis. Bisnis modal ini harus diperbaharui terus-menerus sesuai dengan perkembangan zaman. Kemudian Mas Jimmy menjelaskan elemen untuk memulai bisnis yang di antaranya adalah ide; penyampaian ide; skill dan strategi; passion, mindset, mental, dan sikap yang baik; network; dan modal berupa uang dan manusia.

Webinar berlangsung interaktif dimana terdapat beberapa peserta yang melayangkan pertanyaan kepada ketiga panelis. Salah satunya adalah Bu Novianti. “Bagaimana ide bisnis yang sudah dijalankan, namun tidak menghasilkan keuntungan, malah berujung kerugian?. Bagaimana mengevaluasi dan memilih langkah kedepannya,?” tanyanya.

Ketiga penanya dijawab oleh ketiga panelis yang dimulai dari Mas Hendy yang menyampaikan bahwa jika ide bisnis belum sesuai target yang diinginkan, sebaiknya gunakan cara berbeda dari menghitung ulang costingnya,pemasaran, dan produk layanan yang kita jual. Kemudian Ibu Noni menambahkan bahwa perlu mengevaluasi kesesuaian dengan target market yang ada yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dimana oesbisni harus lebih banyak mendengar masukan dari para pelanggan.

Terakhir, mas Jimmy menuturkan pendapatnya “Kita harus melihat passion terhadap ide bisnis yang dijalani. Jika punya solusi untuk customer yang inovatif, rugi bukanlah hal yang baru dan merupakan part of the process. Kalau diawal rugi dan sudah direncanakan itu adalah hal yang biasa karena pada awal bisnis pada umumnya mengalami kerugian. Tidak ada bisnis yang langsung untung, pasti harus rugi jika ingin sustain. Jadi harus belajar dari kesalahan,” pungkas mas Jimmy.