Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) klaster riset Policy, Governance, and Administrative Reform (PGAR) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) bantu perangkat Desa Balekambang identifikasi permasalahan desa guna mencari solusi pada Senin (27/12).

Bertempat di Balai Desa Balekambang, Nagrak, Sukabumi, ketua tim Pengmas PGAR FIA UI Dr. Muh Azis Muslim menyampaikan mengenai kepemimpinan dan akuntabilitas kinerja. “Pemimpin, kepemimpinan dan akuntabilitas itu ibarat sekeping logam mata uang. Satu sisi pemimpin dengan powernya dan sisi lainnya pemimpin harus akuntabel,” ujarnya.

Azis juga mengapresiasi Pemerintah Desa Balekambang yang sudah transparan terkait pengelolaan dana desa dengan memajang pemasukan dan pengeluaran desa di baliho besar.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Balekambang Yudi Setiadi mendorong jajaran perangkat desa untuk belajar dari desa-desa lain yg memiliki anggaran yang sama tapi dapat melakukan banyak program inovatif yang mendukung pembangunan dan kemajuan desanya.

Setelahnya, Azis mengapresiasi sambutan Yudi Setiadi selaku kepala desa merupakan pemimpin yang dapat memberikan contoh dan memiliki visi dan misi mewujudkan pemerintahan yang efektif, bersih, transparan untuk penguatan ekonomi dan pencapaian kesejahteraan masyarakat Desa Balekambang.

“Tadi dijelaskan bahwa Pak Kepala Desa memiliki komitmen yang tinggi untuk melakukan reformasi di tingkat desa. Visi dan Misi Pak Yudi selaras dengan reformasi birokrasi,” pungkas Azis.

Untuk mencapai Visi dan Misi ini, Azis menjelaskan bahwa seluruh pihak harus berkolaborasi dan mampu mengidentifikasi permasalahan untuk kemudian menentukan outcome yang akan dicapai. “Seorang pemimpin harus akuntabel yang berati pemimpin dituntut untuk dapat mempertanggunggungjawabkan setiap rupiah anggaran di desa sekaligus dipastikan membawa kebermanfaaatan bagi warganya,” tambah Azis.

Pada sesi kedua, Marcel Angwyn, MPA. menyampaikan materi mengenai penggunaan pendekatan logis dalam menyusun rencana aksi. Marcel mengajarkan tahap-tahap identifikasi masalah, analisis stakeholder, hingga penyusunan rencana aksi.

Untuk menunjang pemahaman, Marcel mengajak seluruh peserta melakukan praktik langsung. Dalam 3 kelompok diskusi yang difasilitasi oleh Nidaan Khafian, MA., Debie Puspasari, MPA, dan Wahyu Mahendra, M.Egov, masing-masing kelompok lakukan simulasi identifikasi permasalahan hingga pemilihan alternatif.

Dalam diskusi tersebut, ketiga kelompok menyoroti isu terkait permodalan UMKM, data kependudukan, dan permasalahan sampah. Adapun Menurut kelompok 1, UMKM masih kesulitan memperoleh modal sehingga dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Salah satu masalah yang diidentifikasi oleh kelompok 1 yaitu minimnya akses UMKM ke lembaga perbankan.

“Meski secara teori UMKM diberi kemudahan mengakses kredit lembaga perbankan, namun secara praktik pelaku UMKM masih terkendala,” tutur salah seorang peserta.

Menurut kelompok 2, data kependudukan yang tidak update dapat membatasi akses masyarakat dalam memperoleh bantuan, Kartu Indonesia Sehat, dan sebagainya. Salah satu penyebab masalah yang diidentifikasi oleh peserta yaitu rendahnya kesadaran masyarakat dalam memperbarui data kependudukan.

Sementara, kelompok 3 menyoroti permasalahan sampah yang dapat mengakibatkan banjir di salah satu dusun. Kelompok 3 juga mengakui rendahnya kesadaran masyarakat sebagai salah satu penyebab masalah.

Selama kurang lebih 3 jam menyimak materi dan berdiskusi, ketiga kelompok akhirnya mampu mengidentifikasi masalah hingga memilih alternatif penyelesaian masalah. Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang turut hadir sebagai peserta mengapresiasi kegiatan yang sangat bermanfaat ini juga relevan dengan apa yang akan dilakukan oleh BPD kedepannya.

“Kegiatan ini benar-benar memberikan pencerahan bagi perangkat Desa Balekambang. Jika ingin maju kita harus pikirkan bersama-sama desa ini, dari kita untuk kita. Kami dan seluruh peserta yang hadir disini berharap ada tindak lanjut sekaligus pendampingan dari tim FIA UI di masa yang akan dating terkait perbaikan tata Kelola Desa Balekambang,” ujar Yudi di akhir acara.

Diketahui, kegiatan pengmas dihadiri oleh 20 orang peserta yang terdiri dari aparat desa, ketua PKK, pendamping desa, kepala BPD, ketua karang taruna, ketua LPM, ketua LMD, dan Babinsa. Kegiatan ini diinisiasi oleh klaster riset Policy, Governance, and Administrative Reform (PGAR) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia yang diketuai oleh Prof. Dr. Eko Prasojo, Mag.rer.publ.