Kesuksesan pemasaran pada umumnya ditentukan berdasarkan bagaimana kita mengerti konsumen dan memilih kanal atau media pemasaran untuk menawarkan barang atau produk yang kita jual. Saat ini terjadi perubahan yang masif di kehidupan manusia dari seluruh segi kehidupan. OTT semakin berkembang pesat karena sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini. OTT merupakan sebuah tap away untuk menonton apa yang kita inginkan kapan pun. Hal ini disampaikan oleh Gilang Reffi Hernanda.

“OTT (Over The Top) merupakan layanan media yang secara langsung ditawarkan melalui internet ke seluruh pengguna internet yakni seperti platform kabel, siaran, televisi , dan lainnya. OTT ini menjadi bentuk perubahan atau evolusi dari bagaimana kita mengkonsumsi informasi atau hiburan,” kata Gilang.

Dr. Effy Z.Rusfian, M.Si selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Digital Marketing mengatakan bahwa marketing atau pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan di tengah berkembangnya teknologi pada saat ini. Penggunaan media yang tepat dalam marketing menjadi hal penting mengingat hampir seluruh lini kehidupan masyarakat sudah mengalami digitalisasi.

Gilang melanjutkan bahwa pengetahuan mengenai digital dan non digital marketing merupakan hal yang penting untuk diketahui agar dapat mencapai target pasar yang telah ditentukan. Ia juga menyebut terdapat konsep piramida terbalik yang menjadi kunci dalam digital dan non digital marketing yakni know-upper funnel; try-middle funnel; dan buy-lower funnel.

“Know di upper funnel adalah langkah strategi untuk meningkatkan awareness atau pengetahuan tentang produk kita tawarkan sesering mungkin dan kepada sebanyak mungkin orang dengan menggunakan saluran atau media jangkauan yang tinggi seperti TV, sosmed, dan lainnya. Know bisa dilakukan dengan membuat iklan TV, media sosial, dan lainnya. Intinya adalah membuat orang tahu dan kenal produk yang kita tawarkan,” kata Gilang.

Tahap atau corong tengah dalam piramida terbalik ini adalah Try yang merupakan tahap membuat orang datang atau mengunjungi toko yang menjual produk yang kita tawarkan. Bagi orang yang sudah aware dengan produk yang kita tawarkan, berikan penawaran yang persuasif dan menarik sehingga dapat melibatkan pengguna secara interaktif.

“Piramida paling bawah adalah Buy. Buy merupakan tahap dimana kita membuat pengguna secara berkelanjutan membeli produk yang kita jual. Caranya adalah dengan tetap menjalankan komunikasi yang interaktif serta melakukan penargetan ulang melalui iklan digital dan media lainnya untuk mempertahankan pelanggan,” ungkapnya.

Gilang menambahkan bahwa kesuksesan pemasaran pada umumnya ditentukan berdasarkan bagaimana kita mengerti konsumen dan memilih channels atau media pemasaran untuk menawarkan barang atau produk yang kita jual. Di Indonesia, kata Gilang, terdapat 202,6 juta pengguna internet yakni 73,7% dari jumlah populasi dan diantaranya merupakan pengguna sosial media. Oleh karena itu, pemasaran melalui sosial media merupakan langkah yang tepat.

Sebagai informasi, Gilang Reffi Hernanda selaku General Manager, Media & KOL memberikan pemaparan tersebut dalam acara Kuliah Umum Digital (& Non-Digital) Marketing Channels with Case Study from Over-The-Top (OTT)/Streaming Industry pada Kamis, 5 Mei 2023 sore secara online melalui zoom meeting.