Telah berlangsung rapat koordinasi persiapan rencana pembuatan kajian willingness to pay Jargas (jaringan gas) mandiri oleh Direktorat Gas Bumi BPH Migas  di Gedung Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) lantai 3, Jumat (17/6/2022) siang.

Acara ini dimulai dengan pengantar oleh Dr. Umanto, M.Si dengan menjelaskan bahwa FIA UI secara keilmuan terdiri atas tiga departemen yakni Ilmu Administrasi Niaga, Ilmu Administrasi Fiskal, dan Ilmu Administrasi Negara yang membuat FIA UI mampu untuk melakukan kajian di berbagai sektor dan tentunya tanpa menutup upaya kolaborasi dengan disiplin ilmu lainnya

Kemudian, acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan oleh Dr. Milla Sepliana Setyowati, M.Ak. sebagai Kepala LPPIA FIA UI dan Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum dengan menyampaikan bahwa FIA UI menyambut baik kerjasama kedua instansi ini.

“Pada prinsipnya, kami di FIA UI menerima dengan baik kerja sama ini. Sumber daya yang kami miliki termasuk tim tenaga ahli memiliki kompetensi yang dibutuhkan pada kajian yang dibutuhkan. Ada pun kami juga sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan tenaga ahli lain yang berasal dari keilmuan lain di lingkup UI.” Dr. Milla Sepliana Setyowati, M.Ak.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan penyampaian tujuan kerjasama oleh Muhammad Arief Rokhman Hakim, S.T., M.Sc. selaku Subkoordinator Harga Gas Bumi Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil yakni agar kebijakan penetapan harga yang sudah diimplementasikan dapat dievaluasi kesesuaiannya dengan kemampuan daya beli masyarakat secara riil.

“Terjalinnya kerja sama antara BPH Migas dengan FIA UI menjadi landasan kami untuk melakukan kajian terkait Hilir Minyak dan Gas. Pada kesempatan saat ini kajian yang direncanakan adalah terkait willingness to pay Jargas Tahun APBN 2022,” jelas Muhammad Arief.

Lebih lanjut, Arief menjelaskan bahwa kajian ini akan digunakan sebagai dasar penetapan harga di wilayah-wilayah di Indonesia yang belum memiliki existing harga yaitu meliputi Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Lumajang.

“Tahun anggaran 2022 ini direncanakan pembuatan Jargas Mandiri pada 17 area operasi di 46 Kabupaten/Kota di Indonesia dengan komitmen penetapan harga yang sesuai kemampuan pasar (masyarakat) di setiap wilayah, hal tersebut berdampak pada harga Jargas yang lebih murah dibandingkan harga Gas LPG di pasaran,” jelas Arief.

Acara ditutup dengan foto bersama dengan semua peserta rapat. Sebagai informasi, rapat koordinasi ini dihadiri oleh pimpinan di FIA UI Dr. Milla Sepliana Setyowati, M.Ak. (Kepala LPPIA FIA UI dan Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum), Dr. Umanto, M.Si., CFP® (Sekretaris Pimpinan).

Sementara pihak BPH Migas diwakili oleh Muhammad Arief Rokhman Hakim, S.T., M.Sc. (Subkoordinator Harga Gas Bumi Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil); Dian Bayu Sambodo, S.T. (Analis Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi); Ginanjar Langen Setiantoro, S.E. (Analis Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi); Ismail Marzuki, S.T. (Analis Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi); Maswardi Yusra, S.T. (Analis Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi); Annisa Rizqi Saptiwi, S.T. (Analis Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi); Indriyana Pravitasari (Tenaga Operasional); dan Ganang Umbhoro Jati (Tenaga Operasional).