UMKM yang masih sangat didominasi oleh para pelakunya dipengaruhi oleh kedua faktor, yaitu faktor literasi digital dan faktor literasi keuangan. Pada akhirnya keberhasilan literasi digital dan literasi keuangan dalam UMKM dipengaruhi oleh aktor-aktor yang berada dalam ekosistemnya. Hal tersebut merupakan penggalan karya tulis ilmiah oleh Prof. Ir. Bernardus Yuliarto Nugroho, Ph.D., MSM., dalam pidatonya pada Upacara Pengukuhan Guru Besar Tetap Universitas Indonesia yang diselenggarakan secara daring pada Sabtu, 6 Agustus 2022 pagi.

“Aktor-aktor tersebut adalah pemerintah, industri (pelaku usaha), masyarakat, media, dan akademisi. Demi mendukung harmonisasi dari inisiatif dan karya yang dilakukan oleh aktor-aktor tersebut diperlukan juga pengetahuan dan pemahaman mengenai institusi/kelembagaan, tata kelola, inovasi, kebijakan, dan budaya sebagai bagian penting dalam upaya menciptakan keberlanjutan dan ketahanan UMKM,” tutupnya.

Dirinya menyampaikan bahwa ketahanan bisnis UMKM dalam masa pandemi merupakan isu yang penting mengingat porsi UMKM yang mayoritas pada perekonomian Indonesia. Transformasi digital bisnis UMKM bukanlah hal yang mudah dilakukan. Hal ini ditunjukkan melalui persentase jumlah UMKM yang beralih ke ekosistem digital yang masih dinilai sedikit jika dibandingkan dengan total pelaku UMKM di Indonesia.

Pria yang diangkat sebagai Guru Besar FIA UI dalam Bidang Ilmu Manajemen Keuangan ini menyampaikan bahwa pada masa pandemi, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa digitalisasi telah menjadi solusi bagi pelaku usaha UMKM dan koperasi untuk bertahan, tumbuh, dan berkembang di tengah situasi yang sulit serta di tengah pembatasan aktivitas dan mobilitas.

“Tercatat sebanyak 17,5 juta pelaku UMKM telah masuk dalam ekosistem digital.  Digitalisasi sektor UMKM menjadi kritikal untuk membantu pelaku UMKM memiliki akses modal ke perbankan. Hal ini menunjukkan bahwa, pengetahuan literasi keuangan menjadi salah satu faktor yang kritikal selain upaya men-digitalisasi UMKM,” katanya.

Lebih lanjut, Bernardus menjelaskan bahwa literasi digital merupakan kecakapan menggunakan internet dan media digital yang banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017).

“Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) juga menyepakati bahwa kecakapan digital di Indonesia masih rendah dan perlu ditingkatkan dengan berfokus pada 4 (empat) pilar utama yaitu Digital Skills, Digital Culture, Digital Ethics dan Digital Safety (Kusumastuti, 2021),” tambahnya.

Sedangkan tingkat literasi keuangan yang tinggi dinilai lebih mudah untuk membuat keputusan investasi. Begitu juga dengan persepsi risiko, dimana instrumen investasi yang dianggap memiliki risiko yang rendah mendorong untuk melakukan investasi dan mereka yang memiliki persepsi risiko yang rendah cenderung lambat dalam mengambil keputusan investasi karena dinilai investasi itu berisiko.

“Tingkat literasi keuangan yang tinggi memiliki prioritas pada preferensi pilihan investasi yang utama adalah saham, begitu juga tingkat persepsi risiko yang tinggi atau memiliki kecenderungan untuk mengambil risiko memiliki prioritas pada preferensi pilihan investasi yang utama adalah saham,” jelasnya.

Diketahui, turut hadir dalam acara pengukuhan ini Dekan FIA UI Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Si., M.M., Ketua Senat Akademik Fakultas (SAF) Ilmu Administrasi UI Dr. Ning Rahayu, M.Si., para Guru Besar FIA UI seperti Prof. Dr. Amy Yayuk Sri Rahayu, M.Si., Prof. Dr. Eko Prasojo, Mag.rer.publ., Prof. Dr. Irfan Ridwan Maksum, M.Si., Ketua AIABI sekaligus Ketua Departemen Ilmu Administrasi Niaga Dra. Novita Ikasari, M.Comm., Ph.D., Wakil Dekan bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan Dr. Fibria Indriati, M.Si., Wakil Dekan bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum Dr. Milla Sepliana Setyowati, M.Si., Sekretaris Pimpinan Dr. Umanto, M.Si., serta dosen-dosen Departemen Ilmu Administrasi Niaga seperti Dr. Retno Kusumastuti, M.Si., Dr. Rachma Fitriati, M.Si, M.Si (Han), Dr. Pantius Drahen Soeling, M.Si., Dr. Andreo Wahyudi Atmoko, Dr. Eko Sakapurnama, S.Psi., MBA, Dra. Eva Andayani, M.Si., Dr. Ixora Lundia Suwaryono, S.Sos., M.S., Prima Nurita R., SAP, M.A., Maria Eurelia Wayan, M.Ak.,  Satrio Budi Adi, S.E., M.Si.,