Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Sektor Publik khususnya sebagai seorang Policy Maker (Pembuat Kebijakan) perlu diperkuat dengan pendidikan formal ditingkat perguruan tinggi. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sebagai lembaga pendidikan yang menyediakan program studi yang salah satunya memiliki capaian kompetensi mahasiswa menjadi seorang policy maker.

Kompetensi Policy Maker atau pembuatan kebijakan menjadi salah satu kunci utama dari kualitas kebijakan yang dibuat oleh seorang individu, kelompok maupun lembaga. Saat ini, Indonesia membutuhkan seorang policy maker yang tidak hanya pandai dalam membuat kebijakan, namun juga harus mampu membuat kebijakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setiap daerah. Hal ini diungkapkan oleh Dekan FIA UI Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Si., M.M.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai salah satu lembaga pemerintahan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan serta invensi dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan keantariksaan secara nasional yang terintegrasi. Untuk menjalankan fungsinya tersebut, BRIN menginisiasi kerja sama dengan FIA UI demi ciptakan kompetensi SDM Policy Maker yang mampu menjawab segala tantangan yang ada.

“Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) bukanlah fakultas yang didalamnya hanya belajar mengenai surat-menyurat, tata usaha, dan sejenisnya. FIA UI lima pilar keilmuan, yaitu Kebijakan, Tata Kelola, Inovasi, Institusi, dan Budaya. Kelima pilar tersebut saling berkaitan dan Ilmu Administrasi mempelajari antar-kaitan tersebut. Berdasarkan kelima pilar keilmuan tersebutlah, FIA UI mampu mendukung penciptaan kompetensi SDM Policy Maker yang berkualitas,” ungkap Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Si., M.M.

Hal tersebut diterangkan oleh Prof. Chandra sebagai sambutan untuk kehadiran anggota Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam Rapat Pembahasan Program Magister Ilmu Administrasi Peminatan Inovasi dan Daya Saing Daerah yang berlangsung pada Senin, 18 Oktober 2022 siang di Ruang Rapat Utama Gedung M FIA UI.

“Saat ini di seluruh dunia khususnya Indonesia kita punya masalah besar yang harus dihadapi diantaranya seperti masalah ketahanan pangan, energi, kesehatan, climate change, global warming, dan lainnya yang tentunya untuk mengatasinya tidak akan lepas dari kebijakan, kelembagaan, dan tata kelola. Oleh karena itu, saya berpikir bahwa FIA dengan keilmuan yang dimiliki merupakan fakultas yang strategis untuk menghadapi tantangan nasional tersebut,” tambah Prof. Chandra.

Menanggapi hal tersebut, Dr. Wiwiek Joelijani selaku Ses Deputi RID menyebut bahwa FIA UI memiliki posisi strategis dalam menyelesaikan berbagai masalah nasional. Khususnya pada hal kebijakan, kelembagaan, dan tata kelola yang tentunya dibutuhkan demi menciptakan sebuah kondisi yang sustain di masyarakat, khususnya dalam membina Sumber Daya Manusia (SDM) untuk dapat merumuskan sebuah kebijakan atau aturan sesuai dengan kebutuhan setiap daerah.

“Saya setuju bahwa FIA UI ini memiliki peluang besar dalam menghadapi tantangan nasional yang semakin lama semakin luas dan rumit. Ruang lingkup kebijakan, kelembagaan, tata kelola, dan lainnya yang ada di FIA UI sangat luas. Kami melihat dalam menyelesaikan masalah di daerah, peran FIA nanti penting karena dapat membantu kami merumuskan kebijakan sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing yang tentunya berbeda-beda,” kata Dr. Wiwiek.

Sebagai program yang memiliki visi menjadi pusat pengembangan pendidikan program magister yang unggul dalam studi ilmu administrasi dan kebijakan serta tata kelola stratejik berbasis tri darma perguruan tinggi di Asia Tenggara, Program Magister FIA UI dinilai menjadi langkah tepat untuk menciptakan kompetensi SDM yang mampu merumuskan kebijakan dengan tepat sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan tantangan yang dihadapi masing-masing daerah.

“Kita tidak hanya bicara soal riset dan inovasi daerah secara sektoral, namun juga ada secara keseluruhan. Tidak melulu kita membahas dari segi pemerintah saja, namun juga ada pihak swasta karena berurusan dengan anggaran yang membantu menjalankan inovasi dan meningkatkan daya saing. Melalui program ini nantinya FIA UI akan mengelaborasikan baik pihak pemerintah, swasta, dan pihak lainnya demi menciptakan sebuah kebijakan yang tepat dan sesuai kebutuhan setiap daerah,” kata kata Dr. Fibria Indriati Dwi Liestiawati, S.Sos., M.Si., sebagai Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI).

Lebih lanjut, Dr. Indri menyebut rencana kerja sama BRIN dan FIA ini akan menghasilkan sebuah learning outcome peminatan inovasi dan daya saing daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme para aparatur pemerintah baik ditingkat pusat maupun di daerah, organisasi sosial, sebagai agen perubahan yang mampu melakukan riset, mampu menganalisis daya saing daerah dan merumuskan governansi dan kebijakan terkait inovasi dan daya saing wilayah dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan sosial budaya dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Sebagai informasi, acara ini dihadiri oleh perwakilan FIA UI yakni Dr. Umanto, S.Sos, M. Si; Dr. Achmad Fauzi, S.Sos., ME.; Prof. Dr. Martani Huseini; Prof. Dr. Paulus Wirutomo, M.Sc.; Dr. Retno Kusumastuti, M.Si; Dr. phil. Reza Fathurrahman, MPP serta Agus Darmawan dari BRIN.